NU Lampung ke Depan Harus Miliki Tim dan Jaringan Kerja yang Kuat
Senin, 26 Februari 2018 | 07:31 WIB
Siapa warga NU Lampung yang tak kenal dengan sosok tokoh sederhana dan energik yang saat ini masih memimpin NU Lampung KH RM Sholeh Bajuri. Kiai Sholeh, begitu Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatus Sholihin Palas Lampung Selatan ini biasa disapa, terkenal memiliki mobilitas yang sangat tinggi turun ke jemaah memberikan pencerahan dan penguatan amaliyah Ahlussunah wal Jamaah.
Kiai Sholeh memang sudah memiliki tekad untuk mengabdikan dirinya bagi kejayaan NU di Lampung. Ia berprinsip bahwa siapa saja yang berkhidmat untuk agama akan dijamin kehidupan dunia dan akhiratnya oleh Allah SWT.
"Saya rela meninggalkan jabatan saya sebagai anggota DPRD Lampung untuk berkhidmat di Nahdlatul Ulama," katanya via telepon, Ahad (25/2).
Komitmen dalam berkhidmat di NU yang dimiliki alumni Pesantren Al-Anwar Maron ini memang patut diacungi jempol. Ia terkenal siap sedia hadir di berbagai penjuru Lampung untuk mengisi pengajian walaupun diundang via telepon.
Mobilitas tinggi inilah yang menjadikan ia memiliki komunikasi yang baik dengan seluruh cabang NU di Kabupaten dan Kota di Provinsi Lampung. Selain itu Kiai Sholeh menilai bahwa di bawah kepemimpinannya mampu mewujudkan pemberdayaan organisasi dan konsolidasi serta tim kerja yang bagus untuk menjalankan roda organisasi.
"Ini terlihat dari sudah terbentuknya seluruh PCNU dan tingkatan-tingkatan di bawahnya di Provinsi Lampung serta lembaga-lembaga di NU yang dapat berjalan sesuai bidangnya," katanya.
Ia berharap tren positif ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan pada periode selanjutnya dengan memperkuat kaderisasi untuk memberdayakan potensi SDM guna menjalankan tugas berat program yang ditetapkan.
"Apapun tugas berat yang ada, ketika memiliki SDM dan tim yang kuat dengan memberdayakan organ-organ yang ada di NU, maka saya yakin program-program ke depan akan dapat berjalan dengan baik sesuai target yang diinginkan," jelas Kiai Sholeh.
Pada kesempatan tersebut Kiai Sholeh juga mengisahkan bagaimana masa-masa perjuangan awal kepengurusan yang ia pimpin. Dengan kondisi yang memprihatinkan sampai dengan sekarang ini mampu mewujudkan kerja nyata seperti memiliki gedung NU yang memang resmi milik NU.
"Selama ini NU di Lampung belum pernah memiliki kantor yang merupakan milik NU. Baru kali ini," terangnya seraya menyebutkan beberapa capaian yang berhasil dilakukan semasa kepengurusannya.
Namun ia juga mengakui masih ada kekurangan-kekurangan yang ditemui pada masa periode kepengurusannya seperti kendala kurang aktifnya beberapa pengurus dikarenakan berbagai macam faktor. Oleh karenanya ke depan kepengurusan NU Lampung harus diisi oleh SDM yang mampu berkiprah maksimal dengan melibatkan beberapa unsur elemen diantaranya para aktivis dan para santri.
"Para aktivis dan para santri akan berkolaborasi sehingga membuat NU ke depan akan lebih baik," terang kiai yang juga alumnus Pondok Pesantren Raudlotul Ihsan Kabupaten Kediri ini.
Ke depan lanjut Kiai Sholeh, perlu evaluasi dan penilaian komprehensif kepada susunan SDM kepengurusan yang audah berkiprah selama 5 tahun. Evaluasi mana SDM yang aktif dan mana yang tidak, sangat penting untuk menjadikan tim kerja yang kuat.
"Evaluasi ini juga akan mampu memperkuat jaringan (network) baik internal NU maupun eksternal NU sehingga akan memberikan manfaat kepada jamiyyah dan dirasakan oleh jemaah," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Alhafiz K)