Jakarta, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Administrasi Jakarta Pusat melalui Lembaga Kesehatan NU terus menggerakan program “Desa Siaga Aktif” untuk melawan penyakit Tuberculosis (TB). Lewat Community Empowerment of People Against Tuberculosis (CEPAT), LKNU membentuk kelompok kader di tingkat Rukun Warga (RW).
<>
Selasa (24/2), di aula PBNU, Jakarta, LKNU Jakpus mengumpulkan utusan dari 20 Rukun Warga (RW) dari Kelurahan Kebonkacang, Kecamatan Senen, dan Kelurahan Paseban, Kecamatan Tanahabang. Keduapuluh RW tersebut terpilih berdasarkan kriteria antara lain potensi sumber daya manusia, kepedulian pemerintah desa, dan adanya program kesehatan yang sedang berjalan.
"Gerakan ini bertujuan untuk.mempercepat terwujudnya desa atau kelurahan yang peduli, tanggap, dan mampu mengenali, mencegah serta mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi secara mandiri sehingga derajat kesehatannya meningkat," tutur Umi Wahyuni, Koordinator CEPAT LKNU wilayah Jakpus.
Dua puluh orang tersebut diminta membantu mencegah hingga proses mengobati penderita TB di masing-masing RW. Setiap RW akan menerima dana pancingan dari program yang bekerja sama dengan USAID ini.
Menurut Umi, program Desa Siaga Aktif hendak memobilisasi masyarakat untuk mendukung perbaikan perawatan TB, melalui proses terencana, serentak dalam kurun waktu tertentu, dan kegiatan tertentu.
Sebelumnya, LKNU juga memprakarsai pertemuan para pemangku kebijakan di Jakarta. Langkah ini sebagai upaya menanggulangi penyebaran penyakit tuberculosis (TB) dan HIV/AIDS. Saat itu, LKNU berhasil membentuk kelompok kerja (Pokja) TB-HIV/AIDS. LKNU mengundang, antara lain, para pimpinan rumah sakit, pejabat legislatif, pejabat eksekutif, dan para kader NU di Jakarta. (Mahbib)