Daerah

Muslimat NU Probolinggo Gali Potensi Wirausaha Sesuai Kearifan Lokal

Selasa, 5 September 2017 | 04:01 WIB

Probolinggo, NU Online
Peran serta Muslimat NU Kabupaten Probolinggo tidak hanya sekedar mensyiarkan aqidah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) NU, pengajian, shalawatan dan yasinan, tetapi sudah banyak menggali potensi dari bidang yang lain sesuai dengan kearifan lokal daerah yang kental dominan di masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Muslimat NU Kabupaten Probolinggo Hj Nurhayati dalam peringatan hari lahir (harlah) Muslimat NU yang digelar oleh Pimpinan Ranting Muslimat NU Dusun Bulak Desa Resongo Kecamatan Kuripan Kabupaten Probolinggo, Senin (4/9).

“Dari sekian kegiatan sudah pernah melaksanakan pelatihan dua olahan pangan dengan bahan lokal daerah membuat kripik, dodol mangga, sale pisang serta Teknologi Tepat Guna (TTG) bagaimana cara memandikan jenazah yang benar,” katanya.

Bahkan dalam setiap kegiatan, Muslimat NU Probolinggo sudah bersinergi dengan Kantor Kemenag (Kementerian Agama) Probolinggo sehingga ilmu sekecil apapun akan bermanfaat serta dapat diaplikasikan langsung di masyarakat.

“Paling tidak sudah ada sedikit perubahan perbaikan mulai pola hidup dan kebiasaan yang belum sempurna kita berikan pembinaan. Tidak sekedar hanya memberikan pelatihan tapi sudah banyak manfaat yang diperoleh dari pembinaan maupun pelatihan,” terangnya.

Menurut Nurhayati, pelatihan keterampilan ini sudah banyak berdampak pada kesejahteraan anggota Muslimat NU. Di mana sudah ada yang sudah bisa buka pracangan, ada pedagang keliling makanan olahan lokal bergizi (sate sempol, cilok, dodol mangga, manisan mangga, kue kering, aneka kripik dan lain sebagainya.

“Tidak sia-sia pemerintah daerah memberikan ruang pelatihan kepada para anggota Muslimat NU mulai dari tingkat ranting hingga cabang di Probolinggo. Harapan kami ke depan Muslimat NU bisa semakin berkiprah jaya di masyarakat Probolinggo,” tegasnya.

Untuk sampai ke lokasi peringatan Harlah Muslimat NU di Dusun Bulak Desa Resongo Kecamatan Kuripan butuh perjuangan yang ekstra dan waktu yang cukup lama. Selain lokasinya sangat jauh, akses jalan menuju lokasi kegiatan masih macadam. Namun semangat perjuangan semua pengurus Muslimat NU tidak patah semangat guna memberikan konsep syi'ar Aswaja NU.

“Selain untuk lebih mengenalkan tentang Aswaja dalam ke-NU-an, kegiatan ini bertujuan agar para pengurus dan anggota Muslimat NU termotivasi lebih semangat dan terus berjuang mensyiarkan Muslimat NU di daerah pedalaman agar lebih kuat dan mantap mengenal ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) NU,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)


Terkait