Jombang, NU Online
Sejarah mencatat terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
merupakan hasil kontribusi beragam pihak. Dan upaya untuk mempertahankan NKRI
itu juga atas dasar kebersamaan dari berbagi pihak atau kalangan, tak hanya
dari kalangan laki-laki, perempuan, yaitu Muslimat NU di masanya juga ikut
andil.
Pernyataan ini disampaikan Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Jombang, Hj
Mundjidah Wahab saat kegiatan resepsi Harlah ke-71 Muslimat NU di alun-alun
Jombang, Sabtu (13/5/2017) pagi menjelang siang.
Menurut Wakil Bupati Jombang ini, pada tahun 1960-an
sejumlah Pengurus Muslimat NU di tanah air juga ikut pelatihan bela negara.
Seperti pada umumnya pelatihan bela negara, mereka juga dituntut berlatih
dengan profesional, cara mengoperasikan berbagai macam senjata juga harus
dikuasai.
"Ketika tahun 1960-an, Muslimat NU juga ikut pelatihan
bela negara, mereka bawa tembak dan seterusnya, semuanya telah dilakukan
Muslimat NU untuk menjaga NKRI," ungkapnya.
Karenanya, kontribusi Muslimat NU untuk bangsa dan negara
hingga di usia yang ke-71 ini sudah tidak diragukan lagi. "Kontribusi Muslimat
NU dengan umur yang bisa disebut sudah tua, sudah banyak pula untuk
negara," jelas putri dari salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Abdul
Wahab Chasbullah ini.
Namun demikian, bagaimanapun kondisi bangsa dan negara yang
terjadi belakangan ini patut untuk terus diperhatikan oleh kader-kader Muslimat
NU. Terlebih adanya individu atau kelompok yang mengancam terhadap keutuhan
NKRI.
Hadir pada resepsi Harlah ke-71 Muslimat NU, ratusan pengurus Muslimat Jombang dari sejumlah daerah. Hadir pula perwakilan Pengurus Pusat (PP) Muslimat, Ketua PW Muslimat NU DKI Jakarta. Tampak juga Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko dengan beberapa pejabat pemerintah serta perwakilan partai politik. (Syamsul Arifin/Alhafiz K)