Daerah

Mbah Salamun Perintis NU di Pangkalan Lada

Selasa, 20 Februari 2018 | 07:01 WIB

Kotawaringin Barat, NU Online
Muhammad Salamun (75) atau yang lebih dikenal dengan sapaan Mbah Salamun adalah satu dari sekian banyak tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang namanya tidak begitu dikenal oleh masyarakat secara luas. Mbah Salamun yang sering disebut Kiai Ndeso tanpa kenal lelah pada 2006 lalu berhasil membentuk kepengurusan ranting NU se-Kecamatan Pangkalan Lada Kotawaringin Barat.

"Waktu itu saya diundang oleh PWNU di Palangkaraya. Usai dari sana saya bentuk dulu kepengurusan NU tingkat desa atau ranting NU. PCNU saat itu belum terbentuk, " ucapnya saat ditemui usai menghadiri acara Fatayat NU di Desa Pandu Senjaya, Ahad (18/2).

Menurut Mbah Salamun, sebagai orang yang pertama kali mengenalkan organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) dengan paham Ahlussunah wal Jamaah tidaklah mudah. Namun, katanya, dengan ketelatenan, kesabaran dan keikhlasan hasilnya akan menggembirakan.

"Kuncinya sabar dan ikhlas saja. Sabar saat hadapi rintangan, ikhlas saat mendapatkan penolakan dan cibiran," katanya.

Sebagai Mustasyar, ia tidak letih memberikan dukungan dan doa bagi generasi muda NU sekarang ini. Hal itu terbukti, meskipun dengan usia senja Mbah Salamun tidak pernah absen menghadiri kegiatan-kegiatan ke-NUan di semua tingkatan. Semua itu menunjukkan bahwa semangat Mbah Salamun dalam mensyiarkan agama Islam di bawah bendera NU tidak pernah pudar sedikitpun.

"Yang tua saja datang, apalagi yang muda. Berjuang menegakkan agama Allah SWT itu harus telaten, " ujarnya sambil diselingi guyonan.

Ia menjelaskan, pembentukan ranting NU diawali dari desa Sumber Agung SP 5 Sungai Rangit, desa tempat ia tinggal. Di samping itu juga Mbah Salamun menjadi pengasuh salah satu yayasan sekolah Islam setingkat SMA.

"Di usia yang sudah tua ini, alhamdulillah saya masih diberikan kesempatan berjuang melalui dunia pendidikan di madrasah," pungkasnya. (Suhud Ms/Alhafiz K)


Terkait