Daerah

Lima Program Kerja Kopri Kota Bandung

Selasa, 24 Februari 2015 | 08:08 WIB

Subang, NU Online
Pengurus Korps PMII Putri (Kopri) Kota Bandung periode 2015-2016 siap melaksanakan lima program kerja yang sudah diputuskan dan disepakati bersama pada rapat kerja pengurus. Mereka menetapkan mulai dari program kajian kitab kuning hingga program pemberdayaan ekonomi kreatif.
<>
"Pertama bidang kajian, NU identik dengan kitab kuning, maka kita setiap malam Jum'at akan mengaji kitab Tahrirul Mar'ah karya Syaikh Abdul Halim Syuqqah. Kitab ini unik, sebab di sana membahas tentang perempuan menurut Al-Quran dan hadis shahih. Jadi kurang tepat kalau ada yang berpendapat kesetaraan gender itu bersumber dari Barat, sebab Islam pun punya," kata Ketua Kopri Kota Bandung Nurul Bahrul Ulum kepada NU Online, Ahad (22/2).

Bidang kedua, kaderisasi. Nurul mengatakan, untuk meningkatkan sense of belong dan solidaritas kader Kopri kita memakai sistem Multi Level Marketing. Setiap pengurus harus memegang lima orang kader, terus seperti itu sampai tingkat rayon.

Sementara bidang ketiga adalah advokasi. Program ini mulai dilaksanakan mulai pekan depan dengan penjajakan di daerah Batukuda. Sebab di daerah itu cukup banyak perempuan yang dirugikan terutama KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga).

"Kita di sana akan memantau lebih dahulu, nanti kita melakukan pendampingan. Ini bukti upaya agar PMII bisa dirasakan oleh semua terutama kalangan akar rumpur," kata Nurul.

Jurnalistik yang masuk dalam bidang keempat, memuat penggalianpotensi kader Kopri Kota Bandung di bidang penulisan untuk kemudian dituangkan dalam sebuah website atau buku.

Terakhir adalah bidang ekonomi. Kopri Kota Bandung rencananya membuat pembalut dan bedak sehat yang terbuat dari bahan-bahan alami. Sebab, disinyalir pembalut dan bedak yang beredar di pasaran sudah tidak sehat dan bisa mengundang penyakit perempuan di antaranya kanker serviks.

"Kita mewacanakan membuat pembalut dari kain yang bisa dicuci dan bedak yang terbuat dari sagu dan daun papaya. Kalau ini jalan, Insya Allah kita akan menjadi perempuan yang berdaulat, sehat dan tidak pro kapitalisme," tutupnya. (Aiz Luthfi/Alhafiz K)


Terkait