Daerah

Lapangan Sosial Terbuka Lebar bagi Perjuangan NU

Selasa, 23 Juni 2015 | 12:01 WIB

Jepara, NU Online
Jamiyyah Nahdlatul Ulama (NU) selain istiqamah memperkokoh tradisi-tradisinya juga dituntut untuk andil menangani masalah sosial. Pengurus NU berikut warganya, perlu lebih aktif menggarap isu pertanian, perburuhan, dan kejahatan kekerasan terhadap perempuan.
<>
Demikian dikemukakan Imam Nakhoi, Komisioner Komnas Perempuan 2015-2019 saat bersilaturrahmi dengan PCNU Jepara di aula gedung PCNU Jepara, Senin (22/6).

Menurut Imam, dimensi sosial seperti itu belum banyak diurusi oleh warga NU sehingga sudah saatnya turut andil di dalamnya. Selama ini NU sudah bagus dalam mengabdikan diri di wilayah keagamaan seperti memimpin tahlil, manaqib, dan maulid. Namun begitu NU juga layak bergerak mengurusi hal tidak banyak diurusi oleh yang lain.

Dosen Institut Agama Islam Ibrahimy (IAII) Situbondo ini menegaskan, korban terbanyak kasus kekerasan perempuan juga warga NU. Kalau NU berdiam diri, maka korban akan terus berjatuhan. “Kita tidak boleh berdiam diri. Kita harus bergerak,” lanjut aktivis LBMNU Situbondo.

Ia menambahkan sebagai jamiyyah dengan jumlah jamaah terbesar NU penting bermitra dengan PJTKI, Kemenakertrans turut menuntaskan problem-problem sosial yang ada.

Sementara Komisioner Komnas Perempuan lainnya Riri Khariroh menambahkan, perempuan NU sejak dulu sudah bergerak. Sebelum merdeka perempuan NU sudah turut serta mengangkat senjata bersama Hizbullah.

Pasca itu, kata Ketua Litbang Fatayat NU, perempuan tidak lantas berdiam diri. Misalnya tahun 1997 dalam Munas NU di Lombok, perempuan harus mempunyai hak politik di pemerintahan. Sehingga mereka memiliki hak yang sama dengan laki-laki.

Yang patut diacungi jempol saat Gus Dur menjadi Presiden, kontribusi perempuan diangkat oleh KH Abdurrahman Wahid yakni dengan menerbitkan Inpres tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender sebagai program nasional.

Kepada pengurus Banom NU Jepara Azriana, Ketua Komnas Perempuan berharap kepada NU untuk mendukung program-program lembaganya. Misalnya 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Mari Bicara Kebenaran, Bhinneka dan Jitu.

Selain silaturahmi dengan PCNU Jepara, Komisioner Komnas Perempuan juga bersilaturahmi dengan Unisnu Jepara dan SD Semai. (Syaiful Mustaqim/Alhafiz K)


Terkait