Jakarta, NU Online
Tim relawan bantuan dari GP Ansor dan Banser Kabupaten Brebes, Jawa Tengah mengidentifikasi korban banjir Brebes terus memerlukan makanan dan obat-obatan.
Meskipun di Brebes bagian tengah banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Pemali perlahan-lahan mulai surut, namun banjir bergerak ke Brebes bagian utara di Desa Limbangan dan Kampung Saditan, Kecamatan Brebes pada Selasa (13/2).
“Saat ini bantuan yang mereka butuhkan ialah makanan dan obatan-obatan,” ujar Ketua PC GP Ansor Brebes Ahmad Munsip kepada NU Online, Selasa (13/2) kemarin.
Munsip menjelaskan, meskipun banjir di lima kecamatan yaitu Wanasari, Brebes, Jatibarang, Larangan, dan Songgom sudah berangsur surut, persoalan belum selesai sebab wabah penyakit pasca banjir muncul.
Permasalahan kebutuhan bahan makanan juga masih terus diperlukan warga mengingat belum normalnya kegiatan pasar.
Bahkan, pasca banjir, saat warga Desa Lengkong, Kecamatan Wanasari, Brebes mulai terjangkit penyakit. Mereka juga masih belum cukup mendapat bantuan atau suplai makanan.
Seperti diinformasikan sebelumnya, sebagian warga di 31 desa yang terdampak dibanjir di lima kecamatan tersebut tidak mau diungsikan ke tempat yang lebih aman. Mereka memilih tetap berada di tempat tinggalnya yang terkena banjir. Potensi terserang penyakit cukup besar.
Bukan hanya warga yang masih bertahan di rumah masing-masing, warga yang sudah direlokasi ke pengunngsian juga mulai terkena penyakit. Bukan hanya warga dewasa, tetapi juga anak-anak.
Bahkan, salah seorang warga bernama Warno (64) asal Desa Krasak, Kecamatan Brebes akhirnya meninggal dunia di rumah tetangganya, tempat Warno mengungsi karena rumahnya terdampak banjir.
Hingga sekarang, sejumlah posko pengungsian masih melayani sejumlah warga terdampak banjir, termasuk posko banjir di Kantor PCNU Brebes. NU Brebes mengerahkan sekitar 300 relawan banjir dari dari Ansor, Banser, IPNU, LPBINU, serta lembaga dan banom lainnya. (Fathoni)