Daerah

Kiai Muadz Thohir: Hidup itu Jangan Dibuat Bersedih

Senin, 23 April 2018 | 08:00 WIB

Kiai Muadz Thohir: Hidup itu Jangan Dibuat Bersedih

KH Muadz Thohir

Kotawaringin Barat, NU Online
Pengajian dalam rangka Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan di halaman SMK NU dan Pondok Pesantren Darul Ulum Plingko Kelurahan Baru Arut Selatan Kotawaringin Barat (Kobar) Kalimantan Tengah, Ahad (22/4) malam dihadiri ribuan umat Islam dari berbagai daerah.

Sejumlah tokoh NU ikut hadir diantaranya KH  Muadz Thohir dari Pati Jawa Tengah, KH Mujib Qoyyibi, KH. Ubaidillah Nur Umar dan sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama lainnya.

Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Barat dan sejumlah pejabat setingkat lainnya pun ikut hadir dan terlihat bangga ketika puluhan santriwati melantunkan lagu Indonesia Raya dilanjutkan Mars Ya Lal Wathon. Dengan mengepalkan tangan, mereka nampak bersemangat sekali ikut menyanyikan lagu tersebut. 

KH Muadz Thohir, A'wan PBNU, dalam tausiyahnya menyampaikan kepada jamaah agar hidup selalu dalam kegembiraan, karena gembira adalah salah satu penyebab dikabulkannya doanya. 

"Salah satu penyebab dikabulkannya doa adalah ketika kita bergembira. Maka saat senang, mendekat dan berdoalah kepada Allah swt," pinta kiai asal Kajen Pati Jawa Tengah tersebut. 

Dalam candanya, kiai Muadz juga mengatakan bahwa hukum bergembira itu halal, sedangkan hukum bersedih itu haram. Karena, imbuh kiai, dengan bergembira akan menciptakan suasana yang damai, lebih memberikan manfaat dan juga bisa menjadikan keluarga bahagia. 

"Suasana bisa menjadi aman, tentram dan damai itu sumbernya dari kegembiraan. Hidup itu jangan bersedih, karena sedih itu hukumnya haram, sedangkan bergembira itu hukumnya halal," ucapnya disambut riuh ribuan jamaah. 

Kiai Muadz juga mendoakan kepada Kiai Ubaidillah yang merupakan sesepuh dan pendiri SMK NU Darul Ulum agar selalu diberikan kemudahan dalam segala hal. Bahkan, sambung kiai, dengan meninggalkan pendidikan keagaman maka sudah barangtentu kelak akan menjadi investasi di akhirat. 

"Apa yang dilakukan Kiai Ubaidillah ini hendaknya bisa menjadi contoh kita semua. Apa yang kita tanam hari ini akan kita panen pada kehidupan mendatang," pungkasnya. 

Acara Pengajian Akbar semula diagendakan yang mengisi tausiyah yakni KHA Musthofa Bisri (Gus Mus) pengasuh Pesantren Raudlatut Tailibin, Leteh Rembang Jawa Tengah. Namun, kondisi fisiknya yang kelelahan dan kurang sehat usai umrah, maka pengajian diisi Kiai Muadz Thohir. (Suhud Mas'ud/Muiz)


Terkait