Salah satu tantangan terbesar masyarakat dewasa ini adalah keterbelakangan ekonomi. Sejak lama, hal tersebut menjadi tantangan dan perhatian banyak kalangan, namun belum juga teratasi. Indikasinya, warga yang berada di bawah garis kemiskinan, masih cukup bejibun, termasuk di Jember.
Demikian diungkapkan Pembina Pelopor Kabupaten Jember H Misbahus Salam saat memberikan sambutan dalam Sarasehan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Pendopo Kecamatan Kaliwates, Sabtu (6/1).
Menurut H MIsbah, untuk mengatasi keterbelakangan ekonomi tersebut, kreativitas dan kejelian masyarakat dalam membaca peluang bisnis sangat diperlukan.
"Selain itu, pemerintah juga wajib memperioritaskan program-program kerakyatan yang bersifat pemberdayaan," ucap Wakil Ketua PCNU Jember itu.
Ketua Pelopor Jember H Fathorrozi menegaskan, pihaknya menyambut baik 22 program Bupati Jember yang beberapa di antaranya adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat, misalnya warung berjaringan, kampung industri dan sebagainya.
Menurutnya, peluang tersebut perlu disikapi dan ditangkap dengan baik oleh masyarakat. Bagi warga yang jeli dan punya inisiatif tidak ada alasan untuk tidak menangkap peluang tersebut.
"Sekarang tinggal bagaimana kita memanfaatkan peluang yang ada, dan kami siap memfasilitasi," jelas Ketua Parga Nusa Kabupaten Jember itu.
Sarasehan yang dihelat oleh Pelopor Jember itu menampilkan pembicara yang kompeten di bidangnya. Di antaranya adalah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jember, Anas Ma'ruf. Pesertanya adalah masyarakat umum dan puluhan pelaku Usaha Kecil Mengah (UKM). (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)