Daerah

Jelang Konferwil NU Jateng, Bursa Kandidat Masih Adem

Senin, 2 Juli 2018 | 12:00 WIB

Jelang Konferwil NU Jateng, Bursa Kandidat Masih Adem

foto: illustrasi (emka.web.id)

Semarang, NU Online
Bursa calon rais dan ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah masih sepi, meski penyelenggaraan Konferensi Wilayah (Konferwil) dengan agenda di antaranya pemilihan pengurus tinggal beberapa hari lagi.

Katib PWNU Jateng KH Imam Sya’roni yang juga Sektetaris Stering Commite (SC) Konferwil NU Jateng mengatakan, meski disebut-sebut sepi, namun pada saatnya nanti akan bermunculan kader-kader NU yang siap melanjutkan estafet kepemimpinan NU Jateng masa khidmah 2018-2023, di arena konferwil NU Jateng di Pesantren Miftahul Huda Ngoto Gubug Grobogan, Sabtu (7/7) mendatang.

“Informasi yang kami dapat menyebutkan sejumlah cabang ada yang sudah melakukan pendekatan dengan kandidat, didekati kandidat dan didekati tim sukses kandidat. Berbagai cara dilakukan untuk melakukan lobi, tidak masalah karena memang itulah dinamikanya konferensi,” ujar Kiai Sya’roni, di Semarang, Ahad (1/7).

Dia menuturkan agar bisa melawati berbagai badai ujian itu, PWNU Jateng masa khidmah 2018-2023 dibutuhkan pimpinan yang setidaknya memenuhi tiga kriteria, meliputi kober, bener dan pinter.

"Kober, artinya dia harus memiliki waktu dan konsentrasi penuh dalam memenej dinamika jamiyyah. Sedangkan Bener, maksudnya harus memiliki motivasi dan memposisikan jamiyyah NU secara tepat, tidak dibawa kemana-mana untuk kepentingan tertentu dan sesaat," ujarnya. 

Dikatakan, syarat pinter maksudnya memiliki kemampuan memahami persoalan dan mengajak seluruh potensi NU untuk menuntaskan problem yang dihadapi organisasi.

Dia mengharapkan proses pemilihan pengurus tidak sampai diintervensi oleh pihak-pihak di luar NU, atau pihak luar dengan menggunakan internal NU untuk  menjadikan NU, sebagai tumpangan misi-misi tertentu dengan cara dan dalih apapun.

“Karena Konferwil NU Jateng adalah wahana untuk konsolidasi organisasi NU, bukan untuk meloloskan misi-misi pihak lain yang menumpang pada NU. Kalau cabang-cabang NU di Jateng kuat dan mandiri maka intervensi dalam bentuk apapun tidak akan bisa menembus kekuatan NU, “ tutur Kiai Sya’roni. (Samsul/Muiz)


Terkait