Daerah

Jatim Dapat Kuota Haji Tambahan 5.068 Jamaah

Kamis, 9 Oktober 2003 | 07:04 WIB

Jakarta, NU Online
Propinsi Jawa Timur mendapatkan kuota (jatah) haji tambahan sebanyak 5.068 jamaah dari perebutan kuota haji tambahan secara nasional pada 6-7 Oktober lalu.

"Dengan kuota tambahan terbanyak se-Indonesia itu berarti jumlah Jamaah Calon Haji (JCH) Jatim 2004 mencapai 40.908 orang," kata Kepala Kanwil Departemen Agama (Depag) Jatim Drs H Roziqi di Surabaya, Kamis.

<>

Didampingi Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya Drs H Saiful Islam, ia menjelaskan Jatim semula meminta kuota tambahan 4.439 orang, tapi terealisir 4.227 orang pada 3 Oktober lalu.

"Tapi, kami bersyukur ternyata setelah dibuka perebutan kuota tambahan secara nasional, Jatim justru mendapatkan 5.068 orang, sehingga melebihi permintaan kuota semula sebanyak 4.439 orang itu," katanya.

Bahkan, kuota tambahan sebanyak 5.068 orang itu merupakan kuota tambahan terbanyak di Indonesia, karena Sulsel yang menduduki peringkat ke dua dalam perolehan kuota tambahan hanya mendapat 3.571 orang.

"Jumlah total kuota haji Jatim sebanyak 40.908 orang itu pun sudah dibagi habis pada 38 kabupaten dan kota se-Jatim pada 7 Oktober dengan jumlah jamaah tertinggi diraih Surabaya sebanyak 6.515 orang," katanya.

Peringkat berikutnya adalah Sidoarjo 3.312 jamaah, Jember 2.000 jamaah, kota Malang 1.956 jamaah, Gresik 1.892 jamaah, Pamekasan 1.850 jamaah, dan kabupaten Malang 1.690 jamaah.

Kuota haji tabungan di Jatim sebanyak 34.300 jamaah telah habis pada 27 Juni 2003 atau beberapa hari sebelum pendaftaran haji dibuka pada 1 Juli 2003, padahal tabungan minimal yang dipersyaratkan Rp20 juta.

Namun, 34.300 jamaah itu hanya 32.738 jamaah yang melunasi hingga penutupan haji sistem tabungan pada 23 Juli, ketika haji sistem lunas dibuka pada 1 Agustus 2003 tercatat 3.101 jamaah haji Jatim yang mendaftar, bahkan kuota tambahan juga mendapat 5.068 jamaah.

"Banyaknya JCH dari Jatim menunjukkan kesadaran dalam kehidupan beragama di Jatim sebenarnya cukup baik, bahkan orang-orang yang dinilai jelek juga banyak yang naik haji," katanya.(mkf)

 


Terkait