Daerah

Jaga Ukhuwah, Rijalul Ansor Brebes Gelar Tarling

Senin, 28 Mei 2018 | 16:40 WIB

Jaga Ukhuwah, Rijalul Ansor Brebes Gelar Tarling

Tarling Rijalul Ansor Brebes

Brebes, NU Online
Guna menanamkan nilai ukhuwah islamiyah, whathoniyah, dan basyariyah dikalangan warga masyarakat, Jamiyah Rijalul Ansor Brebes menggelar taraweh keliling. Apalagi, kondisi masyarakat tengah dilanda kecemasan akibat ulah teroris yang berusaha mencabik-cabik Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kami harus membangun ukhuwah di segala segi kehidupan masyarakat,” ujar Ketua Rijalul Ansor Brebes Gus Faqih Maskumambang saat menggelar Taraweh keliling di Masjid Jami Salem, Brebes, Ahad (27/5).

Gus Faqih mengajak kepada seluruh jajaran Ansor untuk waspada terhadap gelagat yang anti Pancasila dan anti NKRI. Negara yang berdaulat tidak boleh diusik oleh segelintir organisasi yang menginginkan paham khilafah. 

Tarling Rijalul Ansor yang digelar sejak 21 Mei sebagai wujud jiwa penolong Ansor dengan mensosialisasikan program, konsolidasi organisasi, pemantapan jiwa, gerak, dan langkah sebagai Nahdliyin sejati. 

Insyaallah, kegiatan ini akan berputar hingga 17 Kecamatan se Kabupaten Brebes,” ungkapnya.

Gus Faqih berharap, kader Ansor bisa menjadi contoh di lingkungan masing-masing dalam menyemarakkan bulan suci Ramadhan. 

Pengurus MWC NU Salem Kiai Amin dalam pembinaannya menyampaikan tentang prinsip ke NU an sebagai organisasi yang pro Islam dan Pro Pemerintah dengan pengembangan Islam ala Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja). 

Menurutnya, Islam Aswaja merupakn prinsip utama NU,  dengan formulasi khitthah NU yakni  mabadi khaira umah dan kaidah fiqhiyah. Prinsip utama yang diharapkan dapat mewujudkan perilaku nahdiyin yang berkarakter. 

Perilaku keagamaan NU mengutamakan sistem madzab, lanjutnya, dengan memberikan spesifikasi, akidah, syariah, dan tasawuf. Di bidang akidah, NU mengembangkan keseimbangan antara logika dan teks ilahiyah. NU juga menggunakan konsep takdir,  yaitu percaya bahwa semua yang terjadi atas kehendak Allah, sedangkan kita cuma berusaha sekuat hati, pikiran, dan tenaga.
 
Bidang syariah, masih kata Kiai Amin, NU berpegang teguh pada Al-Qur'an dan Hadits. Hanya saja, pemahamannya dengan menyandarkan pada imam mujtahid dan bimbinngn para ulama.

"Sedangkan bidang tasawuf, NU mempercayai aqidah, syariah dan tasawuf saling terkait. Bahkan syariah didahulukan dari tasawuf. Karena tasawuf itu mampu memberikan motivasi untuk selalu djnamis dalam mencari kebahagiaan," terangnya.  

Dikatakan, perilaku sosial warga NU mempunyai spesifikasi tersendiri, menjunjung tinggi norma-norma islam, dengan melaksanakan, mempertahankan,  membela, dan melestarikannya secara ikhlas. Warga NU mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi,  dan berpegang teguh pada mabadi khaira ummah.

Dalam kehidupan berpolitik, sambungnya, NU menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Bersikap konstitusional dan menegakkan supremasi hukum serta mengembangkan musyawarah mufakat. (Wasdiun/Muiz)


Terkait