Daerah

ISNU Bojonegoro Minta Sarjana Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0

Ahad, 2 Juni 2019 | 16:00 WIB

ISNU Bojonegoro Minta Sarjana Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0

Dialog ISNU Kanor Bojonegoro Hadapi Revolusi Industri 4.0

Bojonegoro, NU Online
Pengurus Wakil Cabang (PWC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur, benar-benar serius menghadapi revolusi industri 4.0. Badan Otonom (Banom) NU di Kecamatan Kanor itu menggelorakan semangat para sarjana agar menyiapkan skill dirinya masing-masing.

Melalui kegiatan dialog dengan mengusung tema Strategi Pembelajaran Pendidikan Menghadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0 di Kantor Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Sabtu (1/6) menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten di bidangnya.

"Karena lembaga pendidikan merupakan wadah utama mencetak generasi Indonesia agar memiliki karakter dan kualitas sumber daya manusia yang unggul," kata Ketua PWC ISNU Kanor, Moch. Purwanto.

Purwanto menjelaskan, revolusi Industri 4.0 merupakan sebuah kepastian yang harus dihadapi di era sekarang ini. Sebagai kaum intelektual muda, PWC ISNU Kanor hadir memberikan semangat kepada para sarjana khususnya dan umumnya nahdliyin.

"Termasuk melalui kegiatan ini sebagai sarana silaturahim para sarjana, khususnya para akademisi dari guru atau tenaga pendidik sekolah-sekolah di wilayah Kecamatan Kanor," jelasnya. 

Dirinya berupaya membantu penyelenggaraan pendidikan bagi generasi muda, agar memiliki pola pikir maju dan berkarakter dalam rangka menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0.

Selain itu, kegiatan dialog merupakan upaya mencetak generasi yang berkharakter mulia, peduli, mandiri, cinta tanah air dan mampu beraksi positif bagi lingkungannya dan masyarakat pada umumnya. "Sehingga para sarjana menjadi generasi yang berkualitas dari segi intelektualitas maupun moralitas yang dapat berperan aktif dalam era Revolusi Industri 4.0 dalam rangka mendukung pembangunan nasional," tutur Lek Pur panggilan akrabnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro Hanafi yang hadir menjadi narasumber mengungkapkan, saat ini pembelajaran di sekolah sudah dilakukan menggunakan teknologi mengikuti perkembangan Revolusi Industri 4.0. 

"Baik dalam penyampaian materi di kelas, penugasan siswa, hingga pelaksanaan ujian. Bahkan beberapa sekolah telah menerapkan ujian dengan menggunakan handphone atau mobile," sebut Hanafi.

Miftahchul Huda, yang menjadi narasumber kedua menambahkan, generasi saat ini harus siap dengan tantangan yang ada dalam revolusi industri 4.0. Dalam kajian ini harus dikenal beberapa hal, di antaranya Internet of Thing (IoT) dan big data

Pasalnya IoT merupakan teknologi yang menghubungkan internet dengan benda-benda yang ada di sekitar kita, yang mana benda-benda tersebut dapat saling berinteraksi dan terhubung, sehingga terbentuk suatu sistem yang terhubung di internet.

"Kalau Big Data (Mahadata) adalah kumpulan data berupa teks, gambar, suara, streaming, dan sebagainya yang terhimpun dari aktivitas pengguna internet. Kedua istilah ini berkaitan erat dengan perkembangan revolusi industry 4.0," paparnya.

Perwakilan PC ISNU Bojonegoro, Ustadz Sholikin menambahkan, sejatinya Revolusi Industri 4.0 adalah sebuah istilah, yang sebenarnya aktifitasnya sudah kita jalani selama ini. 

"Yang terpenting adalah sarjana mampu menyikapi dengan positif terhadap segala hal yang berkaitan dengan aktualisasi perkembangan revolusi industri 4.0, utamanya terhadap program-program pendidikan dan pembelajaran terhadap kaum muda Indonesia," pungkasnya. (M  Yazid/Muiz)


Terkait