Karanganyar, NU Online
Pengurus Cabang Ikatan pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (7/6), mengadakan aksi damai mendukung pembubaran FPI.
Aksi ini dipimpin langsung oleh ketua PC IPNU Karanganyar, M. Marjuni bersama 30 pengurusnya dengan membagikan buletin berisi penolakan atas aksi kekerasan FPI di Monas Ahad (1/6) lalu.<>
Dilaporakan kontributor NU Online Arif Amani, aksi berlangsung dari pukul 09.00 pagi hingga pukul 11.00 siang di perempatan utama kota Karanganyar, di depan Kapolres Karanganyar.
Sekitar 4000 lembar buletin di bagikan dalam aksi ini, kepada pengendara yang lewat dan seluruh kompleks perkantoran dan sekolah di sekitar lokasi. Tak ketinggalan rumah dinas Bupati Karanganyar juga kebagihan buletin.
“Wakil Bupati Sri Sadoyo tadi lewat, dan saya kasih,” ungkap Waluyo, peserta aksi. “Kami telah mengirim pernyataan sikap resmi ke Kapolres, Bupati, PW IPNU dan PP IPNU di Jakarta,” kata M. Marjuni.
Bahkan beberapa masyarakat menghampiri peserta aksi, dan menyatakan dukungannya. “FPI itu lebih berbahaya daripada Ahmadiyah dalam konteks sosial politik indonesia. Ideologi kekerasan jelas merusak perstuan nasional,” tandas Ghoffar, bendahara PC IPNU Karanganyar.
“Lihat Habib Rizieq tidak pernah merasa menyesal dengan kelakuan anak buah, mencari berbagai dalih dan apologi bahwa tindakannya benar. Kan ini bahaya, kekerasan kok dihalalkan,” tambahnya bersemangat. (nam)
Pengurus Cabang Ikatan pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (7/6), mengadakan aksi damai mendukung pembubaran FPI.
Aksi ini dipimpin langsung oleh ketua PC IPNU Karanganyar, M. Marjuni bersama 30 pengurusnya dengan membagikan buletin berisi penolakan atas aksi kekerasan FPI di Monas Ahad (1/6) lalu.<>
Dilaporakan kontributor NU Online Arif Amani, aksi berlangsung dari pukul 09.00 pagi hingga pukul 11.00 siang di perempatan utama kota Karanganyar, di depan Kapolres Karanganyar.
Sekitar 4000 lembar buletin di bagikan dalam aksi ini, kepada pengendara yang lewat dan seluruh kompleks perkantoran dan sekolah di sekitar lokasi. Tak ketinggalan rumah dinas Bupati Karanganyar juga kebagihan buletin.
“Wakil Bupati Sri Sadoyo tadi lewat, dan saya kasih,” ungkap Waluyo, peserta aksi. “Kami telah mengirim pernyataan sikap resmi ke Kapolres, Bupati, PW IPNU dan PP IPNU di Jakarta,” kata M. Marjuni.
Bahkan beberapa masyarakat menghampiri peserta aksi, dan menyatakan dukungannya. “FPI itu lebih berbahaya daripada Ahmadiyah dalam konteks sosial politik indonesia. Ideologi kekerasan jelas merusak perstuan nasional,” tandas Ghoffar, bendahara PC IPNU Karanganyar.
“Lihat Habib Rizieq tidak pernah merasa menyesal dengan kelakuan anak buah, mencari berbagai dalih dan apologi bahwa tindakannya benar. Kan ini bahaya, kekerasan kok dihalalkan,” tambahnya bersemangat. (nam)
