Masih minimnya budaya menulis dikalangan remaja khususnya dikalangan pelajar dan santri pondok pesantren perlu di tumbuh kembangkan. Kalaupun dikalangan remaja ada yang gemar menulis tidak terwadahi dengan baik.
Berawal dari gagasan tersebut IPNU-IPPNU Blora bekerja sama dengan Komunitas Matapena Yogyakarta mengadakan pelatihan menulis untuk pelajar dan santri. <<>;br />
“Dalam pengamatan kami, banyak pelajar dan santri di Blora banyak yang mempunyai potensi menjadi penulis yang handal” kata Alwy Abbas panitai penyelenggara. Pelatihan yang diselenggarakan pada 4-5 Mei 2011 bertempat yakni SMK NU Kunduran dan SMK Ma’arif Blora.
Ahmad Faishol Nadjib Ketua IPNU Blora mengatakan “kami ingin dari kegiatan ini di Blora muncul penulis-penulis muda yang hebat yang nantinya bisa seperti Pramoedya Ananta Toer”.
Pelatihan yang diikuti 120 peserta dari perwakilan sekolah dan pesantren di berikan materi trik-trik dan tips menulis fiksi dan non fiksi. Shofa Unnafis salah satu trainer Matapena menjelaskan
“pelatihan yang kami selenggarakan bertujuan untuk menggali potensi menulis yang ada dikalangan remaja (pelajar dan santri red) yang nanti mampu membuat karya”.
Melihat gagasan yang dibawa oleh IPNU IPPNU Blora bersama Komunitas Matapena, Suratman Kepala SMK Ma’arif Blora sangat mendukung.
“Kegiatan-kegiatan seperti ini harus sering di selenggarakan agar pelajar yang mempunyai potensi terasah dengan baik,” katanya dalam acara pembukaan.
Untuk menindaklanjuti kegiatan pelatihan, Komunitas Matapena bersama IPNU IPPNU Blora bermaksud membuat rayon Komunitas Matapena di Blora untuk mewadahi penulis dari kalangan pelajar dan santri yang nantinya akan muncul banyak karya. (mad)