Gresik, NU Online
Pondok Pesantren Qomaruddin, Gresik, Jawa Timur memperingati Haul KH M. Sholeh Tsani ke-119. Rangkaian peringatan Haul dimulai sejak Selasa (6/2) yang diisi dengan Lailatul Qiro’ah.
Acara tersebut dihadiri oleh santriwan-santriwati dari beberapa pondok pesantren di wilayah Desa Bungah. Acara juga dengan mendatangkan Qori’ dan Qori’ah berprestasi di tingkat Nasional maupun Internasional. Penutupan Lailatul Qiro’ah ditutup dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an oleh Ustadzah Mestia Lestaluhu, juara 2 MTQ Internasional 2016 di Malaysia.
Agenda lainnya Rabu (7/2) diisi dengan kegiatan Tadarrus Qur’an bil Ghoib oleh beberapa hafidz di wilayah Jawa-Madura. Puncak peringatan haul diisi dengan kegiatan tahlil yang dimulai dengan tahlil putra pada Kamis (8/2)pukul 08.00-12.00WIB, dilanjutkan dengan tahlil putri pada pukul 13.00-17.00 WIB.
Rangkaian kegiatan haul ditutup dengan Maulid Hadrah pada Kamis (8/2) malam dimuali pukul 20.00 WIB. Kegiatan ini dihadiri oleh ISHARI se-JawaTimur .
Majlis tahlil diikuti lebih dari 3000 orang alumni, wali santri maupun masyarakat umum. Mereka datang karena takzim kepada para muassis Pondok Pesantren Qomaruddin. Sesuai tradisi, kegiatan tahlil putra dan putri juga diisi dengan pembacaan Manaqib Shohibul Haul.
Ia bernama asli Nawawi Sholih pemangku Pesantren Qomaruddin yang ke-5. KH M Sholeh Tsani sempat tinggal selama satu tahun di Makkah pasca menjalankan ibadah haji. Selama satu tahun tersebut, KH M Sholeh Tsani menimba ilmu kepada ulama-ulama Makah, di antaranya kepada Sayyid Bakri Syatha, penyusun kitab I’anatutThalibin.
Secara singkat, dari jalur ibu, KH Moh Sholeh Tsani merupakan cicit dari Kiai Qomaruddin, pemangku pertama Pondok Pesantren Qomaruddin. Sedangkan dari jalur ayah, KH M Sholeh Tsani bersambung pada Mbah Sabil Menakanggrung (Padangan, Bojonegoro).
Tradisi haul KH M Sholeh Tsani yang diperingati setiap tahun menjadi event yang selalu menjadi daya tarik lain dari Desa Bungah. Pasalnya warga Desa Bungah melakukan open house, di mana sanak saudara dan handai taulan mengunjungi rumah-rumah warga di Desa Bungah.
Melihat hal ini, penjual berdatangan dari dalam dan luar Desa Bungah. Dahulu, hanya segelintir penjual yang berdatangan. Kini, ratusan penjual memadat di sepanjang jalan masuk desa hingga ke makam para muussis Pondok Pesantren Qomaruddin.
Tak hanya itu, penjual juga menjajakan dagangan di sepanjang Jl Raya Bungah. Apalagi, lapangan Desa Bungah yang jaraknya sekitar 1 km dari Pondok Pesantren Qomaruddin dipadati wahana-wahana yang ternyata berhasil menarik pengunjung.
Fenomena ini mampu menarik dan mendatangkan orang-orang yang sebenarnya tidak mengikuti rangkaian kegiatan haul, namun tertarik berjalan-jalan di sepanjang jalan di mana penjual berjaja hingga ke lapangan tempat wahana-wahana dimainkan. (Red: Kendi Setiawan)