Semarang, NU Online
Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor melantik pengurus Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah masa khidmat 2017-2021, sekaligus melantik Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Demak masa khidmat 2017-2021, Sabtu (27/1)
Prosesi pelantikan PW GP Ansor Jateng dan PC GP Ansor Kabupaten Demak, dimulai dengan pembacaan Surat Keputusan Ketua Umum PP GP Ansor oleh Koordinator Wilayah (Korwil) Jateng Mujiburrachman, dilanjutkan pembaiatan oleh Sekjend PP GP Ansor Adung Abdurrochman.
Dalam amanatnya, Ketua Umum PP GP Ansor H Yaqut Cholil Qoumas, menegaskan bahwa dalam momentum pelantikan ini diharapkan menjadi ghiroh atau semangat baru dalam tubuh GP Ansor.
Selain itu, Gus Yaqut juga menuturkan, bahwa kader Ansor dituntut untuk mandiri dalam menggerakan organisasi maupun urusan pribadi.
"Saya tegaskan, tidak boleh lagi ada kader Ansor keliling bawa proposal, apalagi untuk kepentingan pribadi. Ansor harus Ngaji, Ngader, Makaryo," tandasnya.
Gus Yaqut juga menginstruksikan kaderisasi harus terus digalakkan, sebab, saat ini dan di masa mendatang, keberadaan Nahdlatul Ulama (NU) dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah tanggungjawab kader-kader Ansor.
Pengasuh Ponpes Girikusumo Mranggen, KH Munif Zuhri berpesan pada para generasi muda NU, untuk terus menjaga ideologi aswaja annahdliyah yang secara hakikat sudah dipraktikkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
"Kader muda tak boleh bernafas lega selagi ketidakadilan masih ada. Perlunya melakukan pengkaderan secara terus menerus untuk menghadapi semakin merebaknya faham anti NKRI," tandas Mbah Munif.
Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah, H Sholahudin Aly atau Gus Sholah mengatakan, pelantikan pengurus ini adalah amanat organisasi sebagai tindaklanjut dari Konferensi Wilayah (Konferwil) Jawa Tengah yang digelar pada 12 November 2017 lalu, di Kabupaten Pekalongan.
Pada masa khidmat 2017-2021 ini, memiliki tantangan yang berat, yakni pemberdayaan kader. Pada periode sebelumnya, melalui kaderisasi dan penataan organisasi, GP Ansor Jateng telah terbentuk di sekitar 400 kecamatan atau Pimpinan Anak Cabang (PAC) aktif.
"Jumlah itu sekitar 69 persen dari jumlah kecamatan yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Dan ini akan ditingkatkan terus hingga mencapai 90 sampai 100 persen kecamatan di periode ini," tegas Gus Sholah.
Sebaran kader dan kepengurusan GP Ansor yang sangat massif tersebut diharapkan menjadi tameng yang tangguh dalam membendung radikalisme, menyebarkan paham Islam rahmatan lil 'alamin, serta cinta terhadap tanah air.
"GP Ansor Jateng akan berupaya keras memberdayakan dan memajukan anggotanya sehingga bisa terlibat aktif dalam pembangunan di Jateng. Ini yang menjadi tantangan terberat kami," katanya.
Ia juga menegaskan, bahwa GP Ansor sebagai organisasi kepemudaan dan badan otonom NU berbasis kaderisasi, siap bekerja sama dengan semua pihak. Utamanya dalam menjaga kondusifitas Jateng serta memakmurkan rakyat Jateng.
Sementara Ketua PC GP Ansor Kabupaten Demak, Nurul Muttaqin, menegaskan, GP Ansor di bawah kepemimpinannya akan memperbanyak kaderisasi, konsolidasi, pemberdayaan kader, dan advokasi. Sebab Ansor memiliki peran penting dalam berbagai kehidupan sosial kemasyarakatan, utamanya di Demak. (Red: Kendi Setiawan)