Kupang, NU Online
Ketua GP Ansor Nusa Tenggara Timur (NTT) Abdul Muis mendorong pemerintah untuk perketat pengawasan terhadap pihak-pihak yang berupaya menimbun beras. Pemerintah harus sigap untuk mengantisipasi kelangkaan harga beras.
<>
“Pemerintah mesti mengontrol pengusaha agar masyarakat tidak dirugikan,” kata Muis kepada NU Online di Kupang, Rabu, (25/2).
Menurut Muis, pemerintah tidak boleh berdiam diri. Operasi pasar mesti segera dilakukan. Jika tidak, maka dampaknya meresahkan masyarakat. Kita butuh ketegasan dari pemerintah.
Sementara itu, Bulog NTT melakukan operasi pasar di beberapa titik yang tersebar di kabupaten dan kota. Operasi pasar ini diharapkan bisa membantu masyarakat sehingga tidak resah melihat pekembangan harga beras di pasaran.
"Mulai hari ini, Bulog NTT menggelar perasi pasar khususnya beras untuk masyarakat. perasi pasar ini juga digelar secara serentak di Indeonesia," kata Humas Bulog NTT Marselina Radja Rihi kepada wartawan, Rabu, (25/2).
Bendelina menjelaskan, dalam operasi pasar ini Bulog menjual beras kepada masyarakat dengan harga Rp.7400 per kilogram. Harga ini disesuaikan dengan kemapuan masyarakat di NTT. Untuk itu ia mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan operasi pasar untuk mendapatkan beras.
"Harga ini kita tetapkan berdasarkan prakiraan daya beli masyarakat. Operasi pasar ini akan digelar sampai harga beras stabil," katanya.
Untuk diketahui harga beras di Kota Kupang dalam sepekan terakhir mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pantauan di beberapa pasar tradisional, kenaikan harga beras bervariasi antara Rp 1000-Rp 2000 per kilogram (kg).
Pedagang beras, Johny Dae Pani, salah seorang pedagang beras di Pasar Kasih Naikoten menuturkan kenaikan harga beras itu sulit dihindari. Lantaran beras yang dijual di Kota Kupang kebanyakan didatangkan dari Surabaya dan Sulawesi Selatan.
"Kalau di daerah produksinya saja sudah mengalami kenaikan, apalagi kita di NTT. Mau tidak mau, harganya pasti naik," kata Johny di Kupang, Rabu (25/2).
Johny yang juga menjual beras jenis premium selain beras Bulog mengakui, dalam sepekan terakhir, beras jenis premium seperti cap Jeruk, Nona Kupang dan Lonceng sudah mengalami kenaikan, sedangkan beras Bulog masih stabil.
Kata dia, naiknya harga beras jenis premium itu tidak diikuti oleh beras medium atau beras Bulog. Beras Bulog saat ini dijual dengan harga pada kisaran Rp 10.000-Rp 11.000 per kg.
Sekarang ini, masyarakat lebih banyak memilih membeli beras jenis medium karena harganya masih terjangkau. Sedangkan beras jenis premium hanya diminati kalangan menengah ke atas.
Naiknya harga beras juga diakui, Anwar, salah seorang pedagang beras lainnya di Pasar Oeba. Menurut Anwar, mahalnya harga beras di Pulau Jawa ikut mempengaruhi harga beras di NTT. (Ajhar/Alhafiz K)