Daerah

Gabung Ansor dan Banser Adalah Manifestasi Cinta

Senin, 7 Mei 2018 | 07:30 WIB

Gabung Ansor dan Banser Adalah Manifestasi Cinta

Latihan Fisik Banser

Musirawas, NU Online
Ketua PC GP Ansor Musirawas, Sumatera Selatan, Efran Heryadi menyebut cinta membutuhkan pengorbanan. Jika ada yang bertanya tentang cinta sesungguhnya, maka bergabung bersama Ansor Banser merupakan salah satu manifestasi dari cinta sesungguhnya.

"Ya, cinta yang sebenar-sebenarnya. Menjadi kader Ansor Banser tidak digaji, tak pula memiliki pangkat. Bahkan, pakaian seragam pun beli dengan uang sendiri," ujar Efran di Muara Beliti, Musirawas, Senin (7/5).

Kepada 91 kader baru yang dibai'at pasca mengikuti DTD di Sukamakmur, Bolang Tengah Suku (BTS) Ulu, Musirawas, Efran menyebut jika mereka telah melakukan pilihan yang tepat dengan mengikuti kaderisasi dipandu Instruktur Satkornas Banser Gatot Arifianto.

"Kader Ansor, kader Banser teruslah bersemangat mengibarkan panji gerakan organisasi. Tanamkan militansi, dedikasi, dan loyalitas untuk organisasi di sanubari. Terus berproses, bergerak, berharakah. Insya Allah mendapat barakah," kata dia lagi.

Efran meyakini, kader-kader barunya mampu berbuat untuk kemaslahatan umat.

"Seperti motivasi disampaikan sahabat Gatot, milikilah nyali seperti petani, tak pernah lelah memberi manfaat bagi masyarakat," ujar dia.

91 kader baru Ansor Banser Musirawas terdiri dari 6 perempuan dan 85 pria tersebut mengikuti pendidikan mengenai Aswaja, Nahldatul Ulama, Ansor, Banser, hingga kepemimpinan.

Tantangan fisik dan mental juga ditempuh oleh para kader salah satunya dengan melintasi jembatan api, melompati api menggunakan tali, hingga berjalan di atas api.

Selain itu mereka juga berendam di sungai untuk berulang-ulang menghafalkan sumpah Ansor dan Banser.

"Instruktur diutus Satkornas sangat memotivasi peserta hingga panitia. Sahabat Gatot bisa mengelola kelas dengan baik, selalu mengajak calon berpikir positif, berani bergerak untuk organisasi. Hampir di setiap sesi yang kelihatannya sepele seperti saat istirahat atau makan, peraturan organisasi selalu diminta dibaca peserta berulang-ulang agar calon kader memahami peraturan, mars, hingga sumpah organisasi," demikian Efran Heryadi. (Anggi NB/Muhammad Faizin).


Terkait