Daerah

Forum Komisariat IPNU-IPPNU Kudus Berlatih Jurnalistik

Rabu, 28 Mei 2014 | 02:01 WIB

Kudus, NU Online
Forum Komunikasi antar Pimpinan Komisariat (Forkapik) Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Kudus, Jawa Tengah, mengadakan latihan dasar jurnalistik pada Senin-Selasa (26-27/5) di SMA NU Al-Ma’ruf Kudus. Acara ini diikuti oleh sejumlah 70 peserta dari 14 komisariat IPNU-IPPNU tingkat SMP/SMA se-Kabupaten Kudus.
<>
Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Widi Muryono, penulis muda NU; Abu Hasan Asy’ari, Pimpinan Redaksi majalah Pilar; Moh Rosyidi, pengelola berita Online; Khoirul Anam, pekerja media; Septianti, aktivis pers mahasiswa; serta Qomarul Adib, wartawan NU Online.

“Kegiatan ini kami maksudkan demi menelurkan kembali kader penulis di Forkapik agar mampu melanjutkan keredaksian buletin Adz-Dzakar,” papar M Fathur Rozaq, Ketua Panitia.

Para peserta tampak antusias mengikuti materi yang disampaikan. Widi Muryono, pemateri tentang artikel, memotivasi peserta bahwa menulis itu mudah. Ia meminta para peserta menyebutkan sebuah kata apa saja, dan semua pun bersuara. Lalu Widi mencoba menjelaskan tentang kata-kata yang keluar itu menjadi topik bahasan sebuah artikel.

Dicontohkan Widi, kata keinginan bisa dibahas menjadi tulisan. “Selama ini banyak orang yang terbuai dengan iklan-iklan dan tak mampu membedakan mana yang benar-benar menjadi kebutuhan dan mana yang sekadar keinginan. Akhirnya iklan menciptakan kebutuhan semu. Seakan-akan kita butuh membeli suatu barang, padahal sesungguhnya kita tak butuh melainkan hanya menginginkannya saja,” terang Widi penulis buku biografi Syaikhina Ahmad Basyir Syaikh Mujiz Dalail Khairat (LPS FIKRO: 2014).

Ia pun menyampaikan, bahwa ketika sudah bermimpi menjadi penulis, maka jangan pernah ragu akan kemampuan diri. “Kalau adik-adik masih ragu apakah mampu menulis atau tidak, maka segera tinggalkan saja mimpi kalian untuk menjadi penulis. Karena jika kalian tetap tidak yakin dengan kemampuan diri sendiri, itu hanya akan menyiksa,” lanjut Widi.

Sementara itu, Abu Hasan Asy’ari saat menyampaikan materi sastra menampilkan video WS. Rendra saat membaca puisi. “Dengan ini saya ingin mereka bisa terinspirasi. Saya suka WS. Rendra karena ia memang penyair yang inspiratif, dari Nasrani masuk Islam,” kata Abu. (Istahiyyah /Mahbib)


Terkait