Cegah Abrasi, PCNU Pemkasan Dorong Efektifitas Penggunaan Anggaran Rp 20 M
Selasa, 27 Mei 2014 | 14:02 WIB
Pamekasan, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Pamekasan meminta Pemkab Pamekasan untuk menggunakan secara efektif anggaran sebesar Rp 20 miliar untuk memperbaiki tangkis laut di sepanjang pantai Pamekasan. Karena, kondisi tangkis laut di sejumlah titik mengalami rusak parah menyusul gelombang tinggi di perairan Pamekasan.
<>
"Sehingga, abrasi yang terus-menerus itu mengancam perumahan warga di sepanjang pesisir. Rencana Pemkab yang mengusulkan anggaran lebih dari Rp 20 miliar, realisasinya nanti harus efektif," terang Sekretaris PCNU Pamekasan KH Abdurrahman Abbas saat dihubungi NU Online, Selasa (27/5).
Imbauan Kiai Abbas ini merujuk pada semangat Pemkab Pamekasan mengusulkan pembangunan proyek tangkis laut di desa Tlontoh Raja Pasean yang pembangunannya langsung ditangani pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas.
Sementara itu, Bupati Pamekasan Achmad Syafii mengatakan, pada 2014 ini pihaknya akan mengusulkan penambahan anggaran pembangunan tangkis laut itu. Karena menurutnya, tangkis laut dari tumpukan sak berisi pasir itu hanya pembangunan tahap awal.
"Nanti akan ditutup dengan beton. Sehingga bisa lebih kuat menahan gelombang," ujarnya kepada NU Online.
Syafii juga menyebut bahwa pembangunan tangkis laut dengan menggunakan beton direncanakan akan dibangun pada tahun ini mengingat tangkis laut dari tumpukan pasir itu hanya bertahan seumur jagung.
Beberapa waktu yang lalu, Syafii mengaku turun langsung ke lapangan untuk mengecek kondisi proyek yang dinilai asal-asalan itu. Waktu itu Pemkab Pamekasan mempertemukan masyarakat dengan pihak BBWS Brantas.
”Saya waktu itu mempertanyakan kualitas pekerjaan proyek. setelah mendapat penjelasan, akhirnya saya memahami, ” ujarnya.
Sebelumnya setelah sempat terjadi polemik, perwakilan BBWS Isgiyanto langsung meninjau proyek di lapangan. Pihaknya menjelaskan, pengerjaan proyek tangkis laut di Tlontoh Raja sudah sesuai rencana. Memang diakuinya, perencanaan proyek tersebut berlangsung cepat.
Sebab, Pemkab Pamekasan berkirim surat meminta pemerintah pusat untuk membangun tangkis laut di wilayah pesisir pantura pada 1 Januari 2013 lalu. Padahal, anggaran sudah tidak ada karena proyek 2013 sudah direncanakan 2012 lalu.
Atas pertimbangan kebutuhan, lanjut Isgiyanto, selanjutnya dianggarkan dalam APBNP sekitar Juli-Agustus 2013. Karung pasir hanya bagian inti dari tangkis laut, sedangkan bungkusnya memang direncanakan menggunakan beton.
Jika betonisasi juga dibangun pada waktu itu, lanjutnya, panjang garis pantai yang bisa dilindungi hanya berjarak sekitar 400 meter. Sementara garis pantai yang harus dilindungi sangat panjang, sehingga lapis penutup beton tidak dipasang pada 2013. Dana yang ada digunakan untuk membangun bagian inti, sehingga panjangnya mencapai 1.000 meter.
"Pembangunan akan dilanjutkan tahun ini. Menunggu surutnya gelombang. Memang bertahap sesuai anggaran yang ada,” urainya. (Hairul Anam/Alhafiz K)