Garut, NU Online
Rangkaian Liga Santri Nusantara Sub-Region Garut ditutup dengan partai final antara Nurulhuda FC dan Al-Qona'ah FC dengan skor 2-1, Sabtu (2/9). Kemudian LSN Region Garut itu ditutup Plt. Ketua PCNU Garut KH Mujib.
Garut merupakan salah satu dari sedikit daerah yang menerapkan sistem setengah kompetisi semenjak babak penyisihan Sub-Region. Tentu ini pekerjaan yang tidak mudah mengingat keterbatasan resources Liga Santri di daerah.
Subhan Fahmi adalah sosok dibalik keberhasilan Garut menggelar LSN di kota penghasil dodol tersebut dengan sistem setengah komopetisi. Mantan Ketua PW IPNU Jawa Barat ini mengaku kesulitan sedari awal penyelenggaraan.
Ia berterus terang, setengah kompetisi ini adalah keputusan sulit karena panitia memiliki sumber daya dan sumber dana yang terbatas. Bahkan hingga berakhirnya partai final Sub-Region dana subsidi dari Panitia Nasional LSN pun belum cair.
“Tetapi keputusan ini tetap harus kami ambil untuk menghadirkan kompetisi yang sehat, berkualitas dan profesional," terang Fahmi.
Lebih lanjut, pria yang juga mantan Ketua PC GP Ansor Garut ini juga menjelaskan bahwa dengan sistem setengah kompetisi ini Garut akan mendelegasikan kesebelasan yang benar-benar kuat dan berkualitas untuk bertanding di seri final region nantinya. Seri final region Jawa Barat III rencananya akan digelar di Kabupaten Ciamis 10-14 September medatang.
"Sistem gugur itu bisa menipu. Bisa saja yang keluar sebagai pemenang bukan tim yang sebenarnya benar-benar kuat. Di bola kita mengenal adagium bola itu bundar. Ada faktor X yang kadangkala menentukan hasil akhir pertandingan. Nah, dengan setengah kompetisi, faktor-faktor X tersebut bisa diminimalisir. Sehingga tim yang lolos di seri final region dari Garut benar-benar kesebelasan terbaik di kabupaten ini," jelas Fahmi.
Fahmi kemudian menungkapkan tipsnya. "Kami modal nekat aja dalam menyelenggarakan Liga Santri di Garut ini. Kalau daerah lain barangkali bupati hingga turun tangan membiayai Liga Santri, di sini berbeda. Kami harus iuaran di antara panitia. Bahkan sampai berutang pun kami pertaruhkan demi suksesnya acara ini," tukas Fahmi.
Hal sama diakui Sekretaris LSN Garut Idham Khalid. "Bahkan hingga pemenang Sub-Region diumumkan, hadiah yang kami serahkan kepada pemenang masih berupa hadiah simbolis karena dana dari sponsor yang kebanyakan perseorangan itu belim cair. Yang penting kompetisi berhasil kami gelar dan kami bisa menyajikan pertandingan bola uang berkualitas," pungkas Idham sambil tersenyum.
LSN Sub-Region Garut diikuti oleh 8 kedebelasan yang berasal dari delapan pesantren di Garut di antaranya adalah Pondok Pesantren Al Qona'ah, Pondok Pesantren As Sundy, Pondok Pesantren Fauzan, Pondok Pesantren Al Halim 1, Pondok Pesantren Nurulhuda, Pondok Pesantren Al Musyadadiyyah, Pondok Pesantren Pulosari dan Pondok Pesantren Nurul Yaqin.
Sedangkan partai seri final Region Jabar III akan digelar di Ciamis dan diikuti oleh 8 pesantren/kesebelasan di antaranya adalah Pondok Pesantren Dar El Rahman (Ciamis), Pondok Pesantren Miftakhul Ulum (Ciamis), Pondok Pesantren Nurul Fauzi (Tasikmalaya), Pondok Pesantren Al Hikmah (Tasikmalaya), Pondok Pesantren Assalam, Pondok Pesantren Babakan Jamanis (Pangandaran), Pondok Pesantren Al Qona'ah (Garut) dan Pondok Pesantren Nurulhuda (Garut). (Ali/Abdullah Alawi)