Daerah

Bedah Film Papua Awali Haul Gus Dur di Sumenep

Senin, 17 Desember 2018 | 09:00 WIB

Sumenep, NU Online
Peringatan haul KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur dilakukan dengan beragam cara. Komunitas GusDurian Sumenep Jawa Timur menggelar istighatsah dan bedah film dokumenter, Ahad (16/12). 

Sebagaimana disampaikan Zaynollah bahwa bedah film yang dilaksanakan bekerja sama dengan Komunitas Toremaos ini merupakan acara pembuka dari serangkaian peringatan haul ke-9 Gus Dur. 

"Istighatsah dan bedah film ini merupakan acara pra dari serangkaian haul ke-9 Gus Dur yang akan dilakukan ke beberapa komunitas di Sumenep," kata Kordinator GusDurian Sumenep ini saat membuka forum. 

Pemuda yang juga aktif di Forum Pemuda Lintas Agama Sumenep tersebut juga menyinggung rencana kedatangan putri almarhum Gus Dur, Alissa Wahid ke Sumenep. 

"Dari serangkaian agenda haul ini,  nanti kita akan bersama Mbak Alissa Wahid di malam puncak dengan acara seribu lilin malam Gus Dur," jelasnya. 

Sementara itu, Ragil Cahya Malana sebagai fasilitator menjelaskan isi film dokumenter berjudul the Mahuze yang berkaitan dengan kondisi masyarakat Papua. 

"Film ini membuka mata untuk melihat kondisi saudara kita yang berada di Papua amat jauh dengan kondisi yang ada Pulau Jawa,” katanya. Sehingga apa yang telah dilakukan Gus Dur sejak dulu perlu untuk terus dihidupkan kembali, lanjut pustakawan Dapurkultur ini. 

Hadir sebagai pembicara pembanding, Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Sumenep yang menyinggung persoalan terkini masyarakat Papua. 

"Pada dasarnya, masyarakat Papua memiliki pandangan antara hidup dan bertahan hidup, dan mereka melakukannya selama bertahun-tahun sebelum akhirnya ada sekelompok kepentingan yang memiliki sifat ketamakan hidup,” kata Abdul Waris. Maka timbullah kondisi Papua seperti yang dilihat saat ini, lanjut pria yang juga Ketua KPU Sumenep ini. 

Kegiatan yang bertempat di kedai Dapurkultur diikuti puluhan pemuda dari berbagai latarbelakang organisasi yang diawali dengan istighatsah dan mengenang sosok Gus Dur serta Soe Hok Gie. (Moh. Faiq/Ibnu Nawawi)


Terkait