Jombang, NU Online
Banjir besar menerjang sedikitnya 8 desa di Kecamatan Mojoagung, Jombang, Jawa Timur, Jumat (20/2) dini hari. Sebanyak 1,5 rumah warga, sekolah hingga kantor Polsek setempat terendam. Meski demikian, makam salah satu auliya, Mbah Sayid Sulaiman di Betek-Mancilan Mojoagung masih aman dari musibah ini.
<>
"Alhamdulillah, sejak banjir tadi malam saya memantau lokasi menuju makam tidak banjir, mungkin di sekitar makam. Tapi kalau makam tidak," ujar Skaroni, salah satu Anggota BPD Desa Mancilan saat ditemui usai shalat Jumat.
Dari pantauan NU Online, Jumat siang tadi makam seluas lebih dari satu hektar di Dusun Rejoslamet Desa Mancilan itu tampak kering. Beberapa orang bahkan datang melakukan ziarah di makam yang berbatasan antara Mancilan–Betek tersebut.
Hal yang sama juga terlihat di makam Sayid Abdurrahman Al Maghrobi dan Sayid Ahmad Al Maghrobi. Makam yang berada di sebelah Masjid Agung Mojoagung itu juga terbebas dari banjir.
Seperti diketahui, sejak Kamis (19/2) malam, banjir bandang akibat luapan sungai Gunting menerjang 8 Desa di Kecamatan Mojoagung, di antaranya Desa Kademangan, Janti, Mancilan, Kedunglumpang, Betek, Gambiran, serta Kauman.
"Dari 8 desa itu, sekitar seribu orang hari ini mengungsi. Pengungsi kita tampung di tiga lokasi, yakni Masjid Janti, Masjid Gambiran, serta RTH Mojoagung," kata Nur Huda ketika ditemui di RTH Mojoagung.
Nur Huda mengatakan, tingginya curah hujan yang terjadi Kamis malam mengakibatkan dua sungai yang melintas di Mojowarno dan Mojoagung meluap. Akibatnya sekitar 1500 pemukiman warga dan beberapa fasilitas pemerintah, seperti sekolah, polsek dan kantor Pos terendam.
"Ketinggian air rata rata 70 centimeter. Bahkan ketinggian air yang berada di pemukiman mencapai 2 meter lebih," ujarnya seraya mengatakan banjir mulai surut, namun hingga siang tadi, beberpa pemukiman waga masih terendam banjir. (Muslim Abdurrahman/Mahbib)