Daerah

Amankan Pesta Lomban, Banser Jepara Terjunkan 100 Personel

Selasa, 11 Juni 2019 | 17:00 WIB

Amankan Pesta Lomban, Banser Jepara Terjunkan 100 Personel

Ansor Banser Jepara di Mapolres

Jepara, NU Online
Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah menerjunkan 100 personil untuk mengamankan Pesta Lomban di Jepara, Rabu (12/6). 

Ratusan Banser itu dibagi menjadi 11 titik pantai di Jepara. Tiap pantai terdiri dari Provost, Bagana, dan Balantas. Untuk Provost dan Bagana bertugas di Pantai sedangkan Balantas tugasnya di jalan menuju lokasi pantai. Selain di 11 titik yang ditangani Satkorcab Banser Jepara, di wilayah Satkorkel dan Sarkoryon yang dekat dengan lokasi wisata dan keramaian juga menjadi tugas Banser di wilayah masing-masing. 

Kepala Satkorcab Banser Jepara, M Abdul Jalal mengatakan, partisipasi Banser di lokasi Pesta Lomban (masyarakat Jepara menyebut bodho kupat) merupakan bagian dari Posko Mudik Banser di Jawa Tengah yang tersebar di 336 titik. 

Di Jepara yang menjadi jalur Pantura membuka 2 posko. "Posko 1 di depan Gedung NU Jepara, sedangkan posko 2 berada di titik lokasi pesta Lomban," katanya di sela-sela Halal Bi Halal PCNU bareng Kapolres Jepara, Senin (10/6) kemarin. 

Pihaknya berharap melalui partisipasi personilnya, Pesta Lomban di Kabupaten Jepara berjalan aman tanpa ada hambatan apapun. 

Pesta Lomban atau dikenal juga dengan nama oleh masyarakat setempat sebagai bakda kupat dan bakda lomban adalah pesta masyarakat nelayan di wilayah Kabupaten Jepara dalam bentuk sedekah laut. Namun kini sudah menjadi milik keseluruhan masyarakat Jepara, bukan nelayan saja. 

Menurut Ketua PC GP Ansor Jepara, pesta lomban adalah ungkapan rasa terima kasih kepada Allah, yang melimpahkan rizki dan keselamatan kepada warga masyarakat nelayan selama setahun dan berharap pula berkah dan hidayahnya untuk masa depan. "Pesta lomban sebagai wujud terima kasih kepada Allah SWT atas limpahan rejeki selama ini,"ungkapnya.

Dikatakan, Kegiatan pesta lomba merupakan tradisi turun temurun. biasanya dihadiri Bupati Jepara beserta rombongan melarung sesaji kepala kerbau di lautan.

"Para peserta pesta lomban menuju ke Teluk Jepara untuk bersiap melakukan perang laut dengan amunisi beragam macam ketupat dan lepet, perang selesai setelah Bupati pulang dan merapat ke Pantai Kartini, lalu dilanjutkan dengan berbagai tarian dan lomba," pungkasnya. (Syaiful Mustaqim/Muiz)


Terkait