Sekitar 415 atau sekitar 70 persen dari 593 madrasah mulai dari Ibtidaiyah (setingkat SD) sampai Aliyah (setingkat SMA) di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) akan dilengkapi teknologi informasi (TI) pada 2008 ini.
Kepala Kanwil Departemen Agama Provinsi Aceh, A Rahman TB di Banda Aceh, Sabtu, mengatakan, pemasangan TI itu dimaksudkan sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan dan mempermudah administrasi di lembaga pendidikan tersebut.<>
Pernyataan itu disampaikan ketika membuka rapat koordinasi dan sinkronisasi mengenai TI yang diikuti para kepala madrasah se-Aceh. Pemasangan tersebut diutamakan bagi sekolah yang sudah terjangkau jaringan satelit agar bisa mengakses internet.
Disebutkan, dengan adanya jaringan internet, maka pihak madrasah bisa mengirim dan menerima data dari mana saja, khususnya ke Kandep-Kandep dan Kanwil Depag di Banda Aceh, sehingga informasi cepat diperoleh.
"Selama ini untuk mengirim data atau dokumen lainnya masih bersifat manual, tapi dengan adanya teknologi informasi akan lebih cepat sampai ke tujuan. Jadi, tujuan kita bukan mencari prestise, tapi prestasi," ujarnya.
Jumlah madrasah di provinsi ujung paling barat di Indonesia tercatat 593 unit terdiri dari Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 427 unit, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 106 unit, dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 60 unit.
Menyinggung sumber daya manusianya, dia menyatakan, melalui rapat koordinasi seluruh kepala sekolah madrasah itu mengundang pakar teknologi informasi dari PT Indosat, yang merupakan perusahaan mitra pengembangan TI di Aceh.
Ia menyatakan, dirinya menginginkan mutu pendidikan madrasah di Aceh bisa lebih meningkat lagi, meskipun sekarang ini sudah sejajar dengan pendidikan umum lainnya, baik di tingkat dasar maupun atas.
Oleh karenanya, melalui rapat koordinasi yang merupakan ajang silaturrahmi bisa mendapat dan memberi masukan kepada para kepala sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan madrasah di Aceh, katanya.
Rapat koordinasi itu diikuti sekitar 1.000 kepala sekolah mulai dari MIN sampai MAN yang terbagi dalam empat gelombang dan berakhir sampai 3 Maret 2008. (ant/bis)