Zamzam Mengalir Tanpa Henti
NU Online · Selasa, 19 Oktober 2010 | 04:00 WIB
Air Zamzam yang dikonsumsi oleh masyarakat Muslim dari seluruh penjuru dunia memiliki keistimewaan tersendiri di hati umat Islam. karena itu, pemerintah Arab Saudi berkonsentrasi penuh untuk menjaga suplai dan kehigienisan Zamzam untuk seluruh umat Islam, khususnya yang bertandang ke Tanah Suci pada musim haji.
Untuk itu, sejak tahun 1982 Pemerintah Saudi Memercayakan penanganan Air Zamzam ini kepada Kementerian Haji. Selain itu, pemerintah Saudi juga membentuk perusahaan ditributor Air Zamzam bernama Zamazemah. Demikian dinyatakan Syeikh Sulaiman, Direktur Zamazemah kepada wartawan Media Center Haji di Makkah, Selasa (19/10).
>
menurut Sulaiman, air Zamzam yang mengalir sejak zaman Nabi Ibrahim AS belum pernah surut sekalipun hingga saat ini. Mata air Zamzam terletak di bawah tanah, sekitar 20 meter di sebelah tenggara Ka'bah.
Sumur Zamzam yang diketahui saat ini adalah sumur yang digali oleh Abdul Muthalib, kakek Rasulullah Muhammad SAW. Kini, Zamzam termasuk dalam kategori sumur gali (dug water well) dengan kedalaman 30 meter hingga 13.5 meter pada permukaan atasnya.
Permukaan sumur Zamzam menembus Alluvium wadi Ibrahim. Dari uji pemompaan, sumur ini mampu mengalirkan air sebanyak 11-18.5 liter perdetik, sehingga permenit mencapai 660 liter yang setara dengan 40.000 liter perjam.
"Lokasi kota Makkah yang secara geological berada pada cekungan yang mensuplai daerah lain seluas 60 km persegi. Karenanya, meski diambil jutaan umat Muslim tiap tahun, sumber air Zamzam tidak pernah surut," tutur Sulaiman. (min/Laporan langsung Syaifullah Amin dari Arab Saudi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua