Yenny Wahid: Negara Gagal Lindungi Warga Negara
NU Online · Senin, 26 September 2011 | 09:30 WIB
Jakarta, NU Online
Ketenangan umat beragama dalam menjalankan ibadah kembali terkoyak. Sebuah bom bunuh diri meledak Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) di Kepunton, Solo pada Ahad (25/9). Dari tragedi tersebut tercatat 14 anggota jemaat GBIS luka parah dan 8 lainnya luka ringan. Juga ditemukan seorang korban jiwa yang diduga adalah pelaku bom bunuh diri. Ini mempertegas bahwa negara telah kecolongan dan gagal dalam melindungi warga negaranya dari terorisme.
<>
Dengan demikian Direktur The Wahid Institute (WI) Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid mengutuk dan mengecam tindakan bom bunuh diri tersebut, karena apapun motif dan latar belakangnya, terorisme adalah tindakan biadab dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Menyadari nama pelaku pemboman itu sebelumnya sudah dalam data kepolisian, hal ini menandakan bahwa aparat Negara kembali kecolongan dan gagal melindungi warga Negara untuk menjalankan ibadah menurut agama dan keyakinannya masing-masing.
“Untuk itu, kami mendesak Negara untuk lebih tegas dalam menjalankan program pencegahan dan penanggulangan benih radikalisme dan tindakan terorisme yang sedang tumbuh subur di Indonesia,” tandas Yenny Wahid di Jakarta, Senin (26/9).
Selanjutnya Yenny menghimbau kepada seluruh masyarakat dan elemen gerakan masyarakat sipil maupun ormas Islam untuk terus menyemaikan paham-paham toleransi dan perdamian di masyarakat, sekaligus menghimbau untuk tidak mudah terprovokasi dengan kasus ini.
Selain itu, pihaknya berharap kepada para jemaat Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) di Kepunton, Solo tetap menjalankan agamanya dan kami menyampaikan rasa simpati yang sedalam-dalamnya dan semoga diberikan ketabahan dan kekuatan lahir dan batin.
Penulis: Achmad Munif Arpas
Terpopuler
1
Demo Agustus 2025: Alarm Keras Suara Rakyat
2
PMII Jakarta Timur Tuntut Keadilan Usai Kadernya Tertembak Peluru Karet hingga Tembus Dada
3
PBNU Bersama 15 Ormas Islam Serukan Masyarakat Tenang dan Menahan Diri di Tengah Memanasnya Situasi
4
Instruksi Kapolri soal Tembak di Tempat Dinilai Berbahaya, Negara Harus Lakukan Evaluasi
5
Massa Aksi Jarah Markas Gegana dan Bakar Halte Senen yang Tak Jauh dari Mako Brimob Kwitang
6
Haul Ke-44 KH Abdul Hamid Pasuruan, Ini Rangkaian Acaranya
Terkini
Lihat Semua