Yang Dijadikan Patokan Hilal Terlihat atau Tidak, Bukan Ada atau Tidak
NU Online · Selasa, 7 September 2010 | 01:56 WIB
Bagi Nahdlatul Ulama (NU), penentuan awal bulan itu harus didahului dengan ru’yatul hilal bil fi&a<>mp;rsquo;li, yaitu pengamatan bulan secara langsung di lapangan. Hasil rukyatul hilal ini kemudian akan dilaporkan dalam sidang itsbat Kementerian Agama RI.
“Pengertian rukyatul hilal itu bukan berarti hilal ada atau tidak ada, melainkan hilal itu terlihat atau tidak. Para ahli hisab Lajnah Falakiyah PBNU jauh-jauh hari sudah bisa memprediksi posisi hilal, tapi penentuan awal bulan berdasarkan hadits shahih Bukhari-Muslim harus didahului dengan rukyat,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj dihubungi NU Online di Jakarta, Selasa (7/9).
Ditanya mengenai kemungkinan terjadinya perbedaan hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1431 H, Said menyatakan, kemungkinan tidak akan terjadi perbedaan. Diperkirakan umat Islam di Indonesia akan menjalani puasa selama 30 hari dan berarti Idul Fitri jatuh pada 10 September 2010.
“Sementara informasi yang kami terima dari Lajnah Falakiyah PBNU dan para ahli astronomi kemungkinan tidak ada perbedaan, dan akan kita lihat nanti dalam rukyatul hilal. Tapi, kalaupun terjadi perbedaan maka perbedaan itu hal biasa. Karena masing-masing berdasar pada kriteria yang dianut,” ujarnya.
Ditambahkan, perbedaan juga sering terjadi antar negara-negara di Timur Tengah, yang jaraknya berdekatan. Misalnya antara Yaman dengan Mesir, Saudi Arabia dengan Yordan. “Jadi, perbedaan itu biasa saja dan tidak usah dibesar-besarkan,” tutur alumni Ummul Qura Makkah ini. (nam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
5
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua