Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi menandaskan, bahwa PBNU sudah tidak lagi perlu gembar-gembor mengarahkan aspirasi politik warga NU, seperti tahun-tahun kemarin. Ini lantaran mereka sudah paham, dan PBNU yakin warga NU tahu parpol yang harus didukung.
KH Hasyim Muzadi juga bicara soal pencapresan dirinya. Katanya, maju tidaknya sebagai capres bergantung pada NU.
<>Berita yang menyebut-nyebut dirinya siap mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden itu hanya omongan orang. Sebab sampai saat ini, PBNU belum menentukan sikap.
“Sampai sekarang PBNU belum ada keputusan, apakah akan mencalonkan presiden atau tidak. Mungkin pada akhir Januari akan diputuskan,” kata KH Hasyim Muzadi, usai Acara silaturahim antara PBNU dan warga NU Jateng bagian barat di Pondok Pesantren Al Falah Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Ahad (18/1) sore lalu.
Dijelaskan kalau belakangan ini orang-orang santer menyebut dirinya dicalonkan sebagai presiden atau wapres, itu cuma kehendak orang-orang. Sebab kalau nanti mereka jadi presiden terus tidak menggandeng NU dirasa kurang sreg, khawatir muatannya kurang banyak.
Sebab, kata dia, di Indonesia ini yang punya partai justru tidak punya umat. Begitu banyak orang yang mau jadi presiden yang pada umumnya ingin menggandeng NU. “Akan tetapi digandeng bukan sebagai sopir, hanya sebagai kernet,” jelasnya.
Sementara itu menanggapi kritikan bahwa dirinya sudah terjun dalam politik praktis dengan bersedia menerima kunjungan sejumlah capres, Hasyim mengatakan, dirinya memang dekat dengan semua capres. Namun dekat bukan berarti ikut.
Dari pertemuannya dengan beberapa capres, justru NU ingin mengetahui sampai sejauh mana capres yang bersangkutan mempunyai konsep penyembuhan Indonesia. Dari pertemuan itu NU bisa mengukur apakah capres yang bersangkutan bisa dibantu atau tidak.
PBNU belum mengambil keputusan apa pun soal capres karena menurutnya, sampai saat ini belum ada capres yang memberitahukan kepada PBNU, apa konsepnya untuk memperbaiki RI. “Itu masalahnya sehingga kami belum mengambil keputusan siapa capresnya. Khusus untuk pilihan presiden ini, warga NU tak perlu bimbang. Percayakan kepada PBNU. Kepastian tentang presiden ini beritanya akan disampaikan melalui pengurus wilayah dan cabang yang akan menyampaikan petunjuk dari pusat.”
Untuk coblosan partai, kata dia, pengurus telah menyerahkan sepenuhnya kepada tiap-tiap warga. Soal partai mana yang akan dipilih, sudah bukan menjadi wewenang pengurus sebagai institusi untuk menentukannya. Dan warga NU yakin tidak akan berubah, dan tahu persis harus memenangkan parpol mana. “Tapi PBNU tetap mempersilakan warga menentukan pilihannya karena coblosan partai sudah 7 kali dan akan menjadi 8 kali pada Pemilu 2004. Kami yakin, warga NU tidak akan keliru memilihnya karena sudah tahu posisinya sendiri,” katanya.
Akan keluarkan petunjuk di sisi lain Cak Hasyim menjelaskan, tidak menutup kemungkinan PBNU segera mengeluarkan petunjuk kepada warganya berkaitan dengan pemilihan presiden secara langsung. Petunjuk itu perlu disampaikan agar warga bisa memilih seorang presiden yang bisa mengangkat negara RI dari keterpurukan.
“Petunjuk atau bimbingan itu perlu dikeluarkan karena pemilihan presiden langsung merupakan yang pertama kali dilaksanakan. Namun kami akan melihat kondisinya lebih dahulu. Setelah Mei 2004 petunjuk itu kemungkinan akan keluar,” tandasnya sambil menambahkan PBNU memandang perlu mengeluarkan petunjuk tersebut agar warga NU tidak sampai terbelah-belah, harus satu suara.
Hal ini juga pernah disampaikan Ketua PBNU KH Salahuddin Wahid, alias Gus Solah. Menurut Gus Solah, NU-PKB harus menyatukan langkah untuk menyatukan suara dalam pemilu nanti. Begitu pula yang disampaikan KH Manarul Hidayat (Ketua PBNU). Menurut Kiai Manarul keputusan Muktamar NU di Lirboyo perlu dipegang teguh, yakni agar warga NU bersatu memenangkan parpol yang lahirnya dibidani PBNU, yakni PKB. (rot)
Terpopuler
1
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
2
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
3
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
4
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
5
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
6
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
Terkini
Lihat Semua