Warga NU Jatim Dilarang Konvoi Malam Tahun Baru
NU Online · Kamis, 31 Desember 2009 | 12:22 WIB
PWNU Jatim meminta dengan tegas agar warga nahdliyin di Jatim tidak melakukan konvoi dan hura-hura pada malam pergantian tahun 2009 ke 2010 nanti.
Warga NU dianjurkan untuk beritikaf di masjid dan menggelar tahlilan untuk mendoakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang pada Kamis (31/12) hari ini telah dimakamkan di Ponpes Tebu Ireng Jombang.<>
Ketua Rois Syuriah PWNU Jatim KH Miftakhul Achyar kepada beritajatim.com mengatakan, warga NU lebih baik melakukan refleksi akhir tahun dengan mengevaluasi kekurangan diri masing-masing dan tidak mengulangi kesalahan pada tahun 2010.
"Jangan konvoi dan hura-hura. Apalagi sangat tidak pantas bersenang-senang di saat bangsa ini sedang berduka ditinggal Gus Dur," imbuhnya.
Di mata Kiai Miftah, sosok Gus Dur sangat sulit untuk dicari penggantinya, meski terlepas kekurangan dan kelebihannya. "Dia bukan hanya milik NU saja, tetapi seluruh rakyat Indonesia," tuturnya.
Jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginstruksikan kepada masyarakat untuk memasang bendera merah putih setengah tiang, PWNU Jatim juga meminta PCNU se-Jatim memasang bendera kebesaran NU setengah tiang di tiap-tiap kantornya.
Selain itu, PWNU Jatim sejak kemarin telah menginstruksikan kepada PCNU se-Jatim dan warga NU untuk menggelar sholat ghaib dan tahlil untuk mendoakan Presiden RI keempat Gus Dur yang meninggal di usia 69 tahun. (mad)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
2
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
3
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
6
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
Terkini
Lihat Semua