Warta
Warga NU harus Perluas Bidang Keilmuan Selain Sosial dan Agama
NU Online · Kamis, 12 Maret 2009 | 11:28 WIB
Jakarta, NU Online
Meskipun saat ini warga NU sudah meningkatkan pendidikannya, sayangnya bidang studi yang mereka kuasai masih terkonsentrasi pada masalah sosial dan agama, padahal NU membutuhkan banyak ahli yang menguasai segala bidang.
“Dalam mukaddimah atau qanun asasi NU, dijelaskan NU harus berperan serta dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat. Karena itu warga NU perlu menguasai seluruh bidang keahlian yang dibutuhkan,” kata Ketua PBNU Abas Mu’in saat menerima kunjungan warga NU Pasuruan di kantor NU Online, Kamis (12/3).<>
Menumpuknya warga NU bidang sosial dan keagamaan ini juga menimbulkan dampak negatif karena terbatasnya ruang aktualisasi diri sehingga menimbulkan persaingan ketat untuk merebut peluang kecil tersebut.
“Akhirnya mereka lebih senang menjadi politisi karena lebih gampang, tapi menimbulkan sikut-sikutan diantara mereka sendiri,” tandasnya.
Sebenarnya, sejumlah warga NU kini sudah menjadi anggota parlemen untuk mengawal kebijakan yang pro warga NU. Namun hal ini perlu ditindaklanjuti agar kader NU mampu menguasai eksekutif pemerintahan sebagai pelaksana kebijakan pemerintah.
“Harus ada warga NU disetiap departemen pemerintahan agar mampu mengawal kebijakan yang pro rakyat, yang sebagian besar adalah warga NU,” terangnya.
Dijelaskannya, NU merupakan organisasi dakwah, namun demikian dakwah bisa dilakukan sesuai dengan keahlian yang dimiliki. “Seorang dokter bisa berdakwah dengan keahliannya, seorang ahli pertanian bisa memberi manfaat kepada masyarakat dengan ilmunya,” imbuhnya. (mkf)
Meskipun saat ini warga NU sudah meningkatkan pendidikannya, sayangnya bidang studi yang mereka kuasai masih terkonsentrasi pada masalah sosial dan agama, padahal NU membutuhkan banyak ahli yang menguasai segala bidang.
“Dalam mukaddimah atau qanun asasi NU, dijelaskan NU harus berperan serta dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat. Karena itu warga NU perlu menguasai seluruh bidang keahlian yang dibutuhkan,” kata Ketua PBNU Abas Mu’in saat menerima kunjungan warga NU Pasuruan di kantor NU Online, Kamis (12/3).<>
Menumpuknya warga NU bidang sosial dan keagamaan ini juga menimbulkan dampak negatif karena terbatasnya ruang aktualisasi diri sehingga menimbulkan persaingan ketat untuk merebut peluang kecil tersebut.
“Akhirnya mereka lebih senang menjadi politisi karena lebih gampang, tapi menimbulkan sikut-sikutan diantara mereka sendiri,” tandasnya.
Sebenarnya, sejumlah warga NU kini sudah menjadi anggota parlemen untuk mengawal kebijakan yang pro warga NU. Namun hal ini perlu ditindaklanjuti agar kader NU mampu menguasai eksekutif pemerintahan sebagai pelaksana kebijakan pemerintah.
“Harus ada warga NU disetiap departemen pemerintahan agar mampu mengawal kebijakan yang pro rakyat, yang sebagian besar adalah warga NU,” terangnya.
Dijelaskannya, NU merupakan organisasi dakwah, namun demikian dakwah bisa dilakukan sesuai dengan keahlian yang dimiliki. “Seorang dokter bisa berdakwah dengan keahliannya, seorang ahli pertanian bisa memberi manfaat kepada masyarakat dengan ilmunya,” imbuhnya. (mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
3
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
4
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
5
Innalillahi, Menag 2009-2014 Suryadharma Ali Meninggal Dunia
6
Pemerintah Umumkan 18 Agustus 2025 sebagai Hari Libur Nasional
Terkini
Lihat Semua
