Warta

Warga Jepara Peringati Nishfu Sya'ban dengan "Baratan"

NU Online  ·  Rabu, 28 Juli 2010 | 11:05 WIB

Jepara, NU Online
Warga kecamatan Kalinyamatan, kabupaten Jepara memperingati malam Nishfu Syakban, Senin (26/7) lalu dengan menggelar acara Baratan. Setelah Maghrib, mushola, langgar dan masjid setempat mulai membaca surat Yasin sebanyak tiga kali. Setelah Isyak, ditempat yang sama dilaksanakan bancakan Puli. Puli adalah makanan yang terbuat dari nasi yang dicampur dengan zat pengenyal. Sebelum di makan imam memanjatkan doa bersama.        

KH Muhlisul Hadi, sesepuh Kalinyamatan menyatakan, bacaan Yasin tersebut bertujuan para pembacana diberikan panjang umur, mendapatkan rizki yang melimpah dan tetap dalam keadaan Iman Islam hingga akhir hayat. Sementara, puli menurutnya berasal dari bahasa Arab Afwun lii (maafkan aku). Artinya, sebelum datangnya Ramadhan, umat Islam diharapkan dalam keadaan bersih dari dosa.<>

Baratan

Berbeda dengan kecamatan yang lain, Kalinyamatan memiliki tradisi yang unik yakni Baratan. Baratan adalah arak-arakan dengan membawa obor atau lampion mulai Masjid al-Makmur Kriyan menuju ke lapangan Benih Palawija Kalinyamatan.

Syaifuddin, ketua panitia penyelenggara menyatakan obor atau lampion yang dibawa warga merupakan simbol penerangan ketika mengantarkan jenazah Sultan Hadirin yang dibunuh Arya Penangsang waktu itu. “Baratan merupakan upaya untuk nguri-nguri tradisi tersebut,” katanya kepada NU Online.

Tahun ini, lanjut dia Baratan seperti tahun-tahun sebelumnya dimeriahkan dengan mengarak Ratu Kalinyamat disusul permaisuri dan para pembawa obor maupun lampion. Sedangkan di lapangan Benih Palawija teatrikal peperangan prajurit Sultan Hadirin dan Arya Penangsang.

Sementara itu, Bupati Jepara, Drs Hendro Martojo MM dalam sambutannya menyampaikan pesta Baratan merupakan upaya nguri-nguri tradisi leluhur. Selain itu, untuk mempererat ukhuwah Islamiyah dan semangat menatap masa depan menjadi lebih baik.

Turut hadir dalam acara tersebut KH Nur Ahmad SS (ahli Falak PBNU), Muspika Kalinyamatan, Kapolres Jepara, Kesbanglinmas dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. (qim)