Warta

Walikota: Saya Siap Ikut NU, Tapi Bancaki Dulu

NU Online  ·  Senin, 3 Oktober 2011 | 00:09 WIB

Semarang, NU Online
Bukan Soemarmo kalau tidak bisa guyon di tengah sambutannya. Sewaktu menyambut di Acara Pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Semarang dan Penglepasan Jamaah Calon Haji KBIH Shodiqiyah, di halaman Ponpes As-Shodiqiyah, Sawah Besar, Gayamsari, Semarang, Ahad siang, dia melontarkan guyonan menanggapi pidato Rais Syuriyah PCNU yang juga tuan rumah acara, KH Shodiq Hamzah.

Di hadapan ribuan hadirin yang mayoritas warga nahdliyin, Walikota mengatakan, dirinya siap ikut NU tapi minta dibancaki (diadakan kenduri) dulu. Pasalnya, protokol acara menyebut namanya dengan tambahan Muhammad.
<>
 “Acara selanjutnya sambutan Walikota Semarang. Kepada yang terhormat Bapak Dokterandes Haji Muhammad Soemarmo HS, MSi kami persilakan,” demikian sebut MC yang disambut tepuk tangan hadirin.

Soemarmo lantas menimpali dalam sambutannya. “Saya siap ikut NU, ikut Nunut Urunan. Tapi saya minta dibancaki dulu, karena nama saya ditambahi nama junjungan kita, Nabi Muhammad,” ujarnya dengan senyum lebar, disambut tawa meriah hadirin.

Soal urunan, dia ikut karena sudah menjadi NU sejak dulu. Malah bulan April lalu menjadi warga kehormatan Gerakan Pemuda Ansor Kota Semarang. Ia mengenakan  baju hijau GP Ansor saat menyambut pelantikan Pimpinan Cabang GP Ansor Kota Semarang.

Kini, karena PCNU punya hutang pembelian tanah Rp 600 juta kepada Bank, Walikota berjanji akan ikut urunan.Jadi ikut Nunut Urun, ikut NU. Soal bancakan, dia minta Kiai Shodiq yang membiayai dan menyelenggarakan. Karena ujug-ujug menambahi namanya dengan Muhammad.

“Saya minta Kiai Shodiq  menggelar bancakan untuk penambahan nama saya itu. Beliau yang harus membiayai,” lanjut Soemarmo bergurau, menambah gerr hadirin. Dalam kesempatan itu dia juga mempromosikan Kapolrestabes Semarang yang dia sebut pekerjaan utamanya sebagai ustad.

“Bapak Elan Subilan yang asli Semarang dan hadir di tengah kita cocok sekali jadi tokoh NU. Soalnya pekerjaan utama dia ustadz, pekerjaan sampingan Kapolrestabes,” guraunya.

Redaktur     : Mukafi Niam
Kontributor: Muhammad Ichwan