Warta
Wakil Ketua MPR Nilai Program Pemerintah Belum Sesuai Harapan
NU Online · Rabu, 26 Januari 2011 | 09:14 WIB
Jombang, NU Online
Pernyataan tokoh lintas agama terkait belum berhasilnya pemerintah mendapat dukungan dari Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Saifudin. Menurutnya, selama ini memang banyak program-program pemerintah yang belum sesuai dengan harapan. Mulai dari masalah hukum, ekonomi, hingga perburuhan.
"Jadi masih banyak persoalan yang harus diintensifkan kembali oleh pemerintah. Mulai dari masalah ekonomi, hukum, serta sosial, seperti yang pernah di lontarkan oleh tokoh lintas agama," kata Lukman Hakim saat menjadi pembicara sosialisasi UUD 1945 di Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Rabu (26/1/2011).<>
Ia juga berharap agar pemerintah tidak terjebak dalam kata atau diksi kebohongan, namun yang lebih penting adalah subtansi dari apa yang dilontarkan oleh tokoh lintas agama.
"Saya berharap pemerintah jangan mengomentari diksi kata kebohongan, namun yang terpenting adalah subtansinya," kata politisi dari PPP ini seperti dilansir beritajatim.com.
Lukman menegaskan, sudah selayaknya pemerintah mencari jalan keluar dari apa yang dilontarkan oleh para agamawan. Karena, lanjut Lukman, realitasnya memang masih ada beberapa hal yang dicanangkan pemerintah belum sesuai dengan terget.
"Bukan lantas berdebat soal kulit luarnya saja. Semisal terjebak pada diksi atau kata kebohongan," pungkasnya. (mad)
Pernyataan tokoh lintas agama terkait belum berhasilnya pemerintah mendapat dukungan dari Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Saifudin. Menurutnya, selama ini memang banyak program-program pemerintah yang belum sesuai dengan harapan. Mulai dari masalah hukum, ekonomi, hingga perburuhan.
"Jadi masih banyak persoalan yang harus diintensifkan kembali oleh pemerintah. Mulai dari masalah ekonomi, hukum, serta sosial, seperti yang pernah di lontarkan oleh tokoh lintas agama," kata Lukman Hakim saat menjadi pembicara sosialisasi UUD 1945 di Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Rabu (26/1/2011).<>
Ia juga berharap agar pemerintah tidak terjebak dalam kata atau diksi kebohongan, namun yang lebih penting adalah subtansi dari apa yang dilontarkan oleh tokoh lintas agama.
"Saya berharap pemerintah jangan mengomentari diksi kata kebohongan, namun yang terpenting adalah subtansinya," kata politisi dari PPP ini seperti dilansir beritajatim.com.
Lukman menegaskan, sudah selayaknya pemerintah mencari jalan keluar dari apa yang dilontarkan oleh para agamawan. Karena, lanjut Lukman, realitasnya memang masih ada beberapa hal yang dicanangkan pemerintah belum sesuai dengan terget.
"Bukan lantas berdebat soal kulit luarnya saja. Semisal terjebak pada diksi atau kata kebohongan," pungkasnya. (mad)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua
