Wagub Ajak Fatayat NU Tanggulangi Peredaran Narkoba

Jombang, NU Online
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengajak Fatayat NU dan pondok pesantren untuk ikut serta menanggulangi peredaran Narkoba di Jawa Timur. Pasalnya peredaran obat haram ini disinyalir juga telah masuk pondok pesantren.

Demikian yang dikatakan Wagub saat menghadiri Harlah Fatayat NU Jombang, Kamis (30/6) yang digelar di GOR Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.<>

“Peredaran Narkotika ini disinyalir juga telah merambah kalangan pesantren, ini perlu mendapatkan perhatian kita semua,” ujarnya meski untuk membuktikan masih sulit.

Gus Ipul yang juga ketua BNP ini menceritakan, Jawa Timur menjadi salah satu daerah di Indonesia yang menjadi sasaran peredaran Narkoba, karena penduduknya cukup besar. Berbagai macam cara untuk memasukkan narkotika di Jatim, salah satunya adalah dengan memakai kurir perempuan.

“Sekarangpun, kurir narkoba juga memakai Jilbab, dan perempuan itu cantik lagi,” imbuhnya yang disambut  aplaus ribuan perempuan yang menghadiri kegiatan tersebut.

Peredaran Narkoba, Lanjut  Wagub, terjadi saat pelajar lepas dari rumah dan sekolah. Jika dirumah para pelajar masih mendapatkan pengawasan orang tua dan keluarga dan di sekolah juga mendapatkan pengawasan guru.

“Yang sering terlepas dari pengawasan adalah antara rumah dan sekolah. apakah bener berangkat sekolah atau ke mana ini yang sering lolos dari pengawasan,” imbuh mantan Ketua Umum PP GP Ansor ini mengatakan.

Karenanya, Wagub mengajak organisasi perempuan, Fatayat NU untuk ikut serta menanggulangi peredaran obat  terlarang.“Peran perempuan sangat dominan dalam pengawasan putra putri agar tidak terjerumus dan ikut-ikutan mengkonsumsi narkoba,” pungkasnya.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Kejaksaan Tinggi Jatim merelease kasus Narkotika yang masih mendominasi kasus kasus hukum. Pada Januari- Juni tercatat dari 5.960 perkara yang dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi 85 persennya adalah kasus Narkotika.

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Muslim Abdurrahman