Jakarta, NU.Online
Kalangan umat Islam Malaysia prihatin
dengan maraknya penyakit masyarakat ( Pekat ) seperti pelacuran dan perjudian di Pulau Batam, Riau dan Medan, keadaan ini tidak bisa dibiarkan dan perlu penanganan serius dari pembuat kebijakan untuk menertibkan praktek Pekat secara nyata.
"Kami sangat prihatin betapa terbuka dan maraknya perjudian dan pelacuran di Sumatera seperti kota-kota tujuan wisata Batam dan Medan,"kata Iqbal Iskandar dan Ibrahim Mahmud, ulama Islam dari Penang dan Ipoh, Malaysia yang sedang berlibur di Medan, Minggu.
<>Kedua pelancong asal negeri Jiran yang mengaku sudah sering melakukan kunjungan wisata ke Batam dan Sumut itu menilai pentingnya pembuat kebijakan di kedua daerah itu melakukan kajian mendalam bagaimana cara Malaysia bisa melokalisir kegiatan perjudian yang tersentral di Genting Island.
Mereka menilai kendati kedua persoalan tersebut sulit dikendalikan namun bila ada kemauan politik kuat dari pemerintah menertibkanya maka kedua praktek maksiat tersebut tidak berkembang seperti yang ada sekarang.
Berdasarkan pantauan aksi pelacuran dan perjudian memang demikian marak baik di Batam dan kota-kota lainnya di Sumatera, judi tebakan nomor yang lebih dikenal dengan sebutan Togel dan Sie Jie semakin diminati masyarakat dan diperdagangkan di warung dan kedai kopi.
Togel dan Sie Jie diundi setiap hari Sabtu, Senin, Rabu
dan Minggu, setiap nilai pemasangan seribu rupiah untuk dua angka tepat mendapat uang tunai enam puluh kali dari uang pasangan. Tiga nomor tebakan 350 kali dan empat nomor 2.500 kali, sementara pelacuran juga berkembang dan beroperasi di pusat hiburan seperti di Diskotek, Karaoke dan Pub dan hotel.
Penyakit masyarakat tersebut sulit diberantas diduga banyak pihak terkait berkepentingan dengan masalah itu, omzet perjudian dan pelacuran diperkirakan mencapai puluhan miliar per bulan.
Ulama Malaysia sangat risi melihat maraknya bisnis maksiat yang demikian berkembang tanpa pernah mendapat tindakan tegas dari aparat. "Kemungkinan aparat hukum melakukan koalisi dengan pebisnis
itu," tegas mereka. (Ant/cih)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua