Umar Wahid Tak Bisa Nilai Gus Dur Wali Apa Bukan
NU Online · Selasa, 3 Mei 2011 | 06:31 WIB
Bagaimana pendapat saudara kandung Gus Dur tentang kewaliannya, satu per satu NU Online menemuinya dan menanyakan pendapatnya. Kali ini dr Umar Wahid, adik Gus Dur yang menjadi dokter.
Ia menyatakan, tak bisa menilai dan tak memiliki otoritas untuk menyatakan Gus Dur itu wali atau bukan, tetapi secara pribadi, ia mengakui menyaksikan sendiri keanehan-keanehan diluar nalar pada diri kakaknya.<<>;br />
Ketidakmauannya untuk menilai seorang itu wali atau bukan berawal dari sebuah kejadian. Ketika masih mahasiswa, di Jombang, terdapat seorang kiai yang oleh masyarakat dimasyhurkan sebagai wali. Dalam sebuah pertemuan, ia menyaksikan wali tersebut kencing di kebun, yang menurutnya tak etis. “Jarena wali kok koyok ngene” (katanya wali, kok seperti ini).
Kemudian, ia menanyakan hal tersebut kepada KH Bisri Syamsuri, yang merupakan kakek sekaligus ulama yang sangat dihormatinya. “Mbah, meniko saetunipun wali nopo sanes.” (Mbah, itu sebenarnya wali apa bukan).
Kiai Bisri menjawab: “Mar sing ngerti wali opo duduk yo gusti Allah. Yang tahu wali apa bukan hanya Allah”
Mengenai Gus Dur, beberapa kejadian di luar nalar yang dialami adalah ketika Gus Dur terkena penyakit stroke. Menurut pengetahuannya sebagai dokter, risiko stroke yang dialami oleh Gus Dur sudah sangat tinggi.
“Kalau tidak selamat, bisa cacat atau atau fungsi luhurnya (otaknya.red) bisa terganggu,” tapi Alhamdulillah Gus Dur selamat secara sempurna,” katanya.
“Saya tidak tahu itu karomah atau bukan, tapi saya menyaksikan sendiri banyak hal yang secara nalar saya ngak masuk akal, yang aneh dari seorang Gus Dur,” imbuhnya. (mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua