London, NU Online
Ulama Islam yang dinilai dan dianggap ekstrim oleh Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya dilarang memasuki Inggris sesuai dengan undang-undang anti-teroris baru, demikian laporan koran setempat, Jumat.
   Â
Menteri Dalam Negeri Inggris Charles Clarke memanfaatkan tinjauan kekuasaannya untuk mengusir dan mendeportasi orang-orang yang dianggap dapat menyulut terorisme, demikian tulis Daily Telegraph.
   Â
Ditambahkan, penganut paham radikal semisal Yusuf al-Qhardowi, ulama kelahiran Mesir yang mengunjungi Inggris dari rumahnya di Qatar dan yang mendukung aksi peledakan bom bunuh diri dalam konflik Palestina-Israel, harus dihentikan masuk ke Inggris.
   Â
Kekuasaan-kekuasaan baru (Departemen Dalam Negeri Inggris) secara khusus ditujukan pada ulama Islam yang menyemangati pemuda Muslim Inggris yang tidak puas dan berpotensi menjadi pembom bunuh diri, demikian tulis Telegraph.
   Â
Siapapun yang mencoba memasuki Inggris yang sebelumnya diusir dari Amerika Serikat atau Uni Eropa, dengan segera kasusnya (baik pria maupun wanita) akan dirujuk ke Mendagri Clarke untuk diputuskan.
   Â
Kantor Perdana Menteri Tony Blair menjelaskan bahwa pengusiran itu akan dilakukan secara otomatis jika dipertimbangkan bahwa masuknya seseorang "tidak akan kondusif bagi kebaikan masyarakat", demikian koran tersebut.
   Â
Kabinet Inggris memberi kewenangan untuk melipatgandakan upaya diplomatik guna mencapai kesepakatan dengan sejumlah negara Afrika Utara sehingga Inggris dapat mengirim pembuat keonaran itu kembali ke negara asal mereka, demikian ditambahkan.
   Â
Inggris saat ini tidak dapat mendeportasi siapapun ke negara yang dia (laki-laki atau wanita) dapat menjadi subyek terhadap perlakuan kejam atau melampaui kemanusiaan dan upaya-upaya mengirim mereka kembali dihambat oleh keputusan pengadilan.
   Â
Kendati demikian, sejumlah menteri yakin bahwa hakim-hakim mungkin lebih siap menyetujui perintah-perintah deportasi jika kesepakatan dapat membuat mereka yang harus dideportasi, tidak akan dianiaya atau dipenjarakan ketika mereka dikirim kembali ke negara semula, demikian koran tersebut.
   Â
Berbicara kepada parlemen hari Rabu, Blair mengajukan langkah-langkah mencakup pengetatan masuk dan prosedur deportasi untuk memerangi apa yang disebut "ideologi iblis" yang dianut para pelaku pemboman bunuh diri.
   Â
"Kami memantau bagaimana pengetatan prosedur untuk mengusir orang-orang yang masuk Inggris Raya yang mungkin menyulut kebencian atau melakukan tindakan yang berlawanan dengan kebaikan masyarakat, dan bagaimana kami mendeportasi orang-orang semacam itu, jika mereka datang ke sini, jauh lebih mudah," kata Blair. (atr/Dt/cih)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
3
Cerita Pasangan Gen Z Mantap Akhiri Lajang melalui Program Nikah Massal
4
Asap sebagai Tanda Kiamat dalam Hadits: Apakah Maksudnya Nuklir?
5
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
6
Mimpi Lamaran, Menikah, dan Bercerai: Apa Artinya?
Terkini
Lihat Semua