Warta

Terkait Kartun Nabi, Warga Diimbau Tak Reaktif

NU Online  ·  Kamis, 21 Januari 2010 | 01:03 WIB

Brebes, NU Online
Warga diimbau tidak reaktif terhadap kasus muncilnya kembali kartun nabi di beberapa situs internet. Umat Islam tidak perlu menanggapinya secara emosional meski tetap harus mewaspadai.

Pengasuh pondok pesantren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes KH Subekhan Makmun mengatakan, sepanjang sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW senantiasa mendapat perlawanan dari kaum yang belum mengetahui Nabi. Ia kerap dicacimaki dan dihina tanpa mengenal batas. Termasuk hingga Nabi wafat pun, di era modern ini penghinaan terhadapnya terus diterpakan pada manusia paling mulia itu.<>

“Menurut sejarah, Nabi Muhammad senantiasa mendapat hinaan, itu hal biasa,” ujar terkait penerbitan kartun nabi di situs www.faithfreedom.org. merendahkan martabat Nabi, usai mengisi pengajian rutin reboan di Masjid Agung Brebes (20/1) sore. Sebagaimana diwartakan sebelumnya, situs tersebut membuat geger warga muslim di Kabupaten Brebes.

Menurut Kiai Subekhan, Rasulullah tidak akan marah jika diejek. “Balasan yang kita lontarkan, jika Rasul diejek justru dengan melakukan puji-pujian kepada Nabi sesuai dengan peraturan (kaidah) agama Islam.

Terhadap munculnya berbagai penghinaan terhadap Nabi melalui media informasi dan komunikasi seperti internet, ia berharap para ahli IT Islam untuk dapat mengatasinya. “Kita harus mampu bikin tandingan dengan menginformasikan terus sifat-sifat Rasul yang mulia di media Online,” sambung Kiai.

Ditambahkan, peran pemerintah dalam hal ini Departemen Agama masih sangat dibutuhkan untuk menangkal berbagai situs yang menodai kehidupan beragama. “Pemerintah harus mengendalikan. Kami mendesak pemerintah harus mampu menutup situs-situs penodaan agama,” desaknya.

Menurut Kiai, perbuatan pembuat situs penodaan agama dilatarbelakangi hasrat untuk memicu umat Islam agar berbuat anarkhis. “Mereka biasa memancing-mancing, maka kita harus waspada,” pintanya.

Hal senada diungkapkan Ustadz Amin Afif. Ia mendesak pemerintah segera mengambil tindakan tegas atas munculnya kartun ini sehingga tidak memicu reaksi masyarakat. (was)