Dunia masa kini yang dipenuhi dengan tuntutan kesempurnaan dan persaingan sengit diantara berbagai fihak telah menimbulkan tekanan-tekanan mental bagi sebagian anggota masyarakat. Sentuhan rohani yang diberikan oleh tasawwuf ternyata mampu memberi keseimbangan jiwa dan ketenangan batin.
Demikian dikatakan oleh Khatib Aam PBNU KH Nasaruddin Umar dalam pembukaan Munas Jam’iyyah Ahlut Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman) yang berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (28/6).<>
Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Departemen Agama ini menuturkan, tantangan-tantangan baru yang dihadapi masyarakat seringkali melampaui kemampuan mereka untuk mengelolanya. Hal ini bukan hanya dialami oleh kelompok masyarakat bawah, tetapi juga kelompok atas.
Ia mencontohkan munculnya persaingan dalam dunia politik seperti dalam perebutan jabatan melalui Pilkada serta upaya untuk tetap bisa bertahan dalam kesulitan ekonomi yang terus menekan.
“Disinilah peran penting institusi tarekat, untuk menuangkan aspek batiniah agama dan pedalaman makna agama serta mencegah adanya praktek tidak terpuji yang keluar dari koridor akhlak Islam,” tuturnya.
Munas ini diikuti oleh sekitar 500 orang dari berbagai jamaah tarekat yang tergabung dalam Jatman. Munas merupakan forum tertinggi setelah muktamar yang bertujuan untuk mengevaluasi berbagai program yang sudah dirancang sebelumnya.
Suasana penuh ketenganan dan keteduhan hati sangat tampak dalam forum ini. Para peserta yang sebagian besar memakai baju koko warna putih, dengan tekun mengikuti rangkaian acara. Mereka adalah para kiai dan guru tarekat yang memiliki ribuan jamaah di daerahnya masing-masing.
Zikir-zikir panjang dan istighotsah selalu menjadi bagian rutin dalam sholat berjamaah yang diselenggarakan di masjid asrama haji.
Sepakat dengan apa yang dikatakan oleh Nasaruddin Umar, salah seorang guru tarekat dari Jawa Timur yang ditemui NU Online menuturkan, tarekat saat ini semakin diterima oleh masyarakat. Jika dulu hanya komunitas santri saja yang akrab dengan tarekat, kini para birokrat, pengusaha, intelektual, termasuk dari kalangan militer secara intens mendalami tarekat. (mkf)
Terpopuler
1
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
2
Resmi Dilantik, Ini Susunan Pengurus LBH Sarbumusi Masa Khidmah 2025-2028
3
Ribuan Santri Pati Akan Gelar Aksi Tolak Kenaikan Tarif PBB 250 Persen hingga 5 Hari Sekolah
4
INDEF Soroti Pemblokiran Rekening yang Dianggap Reaktif dan Frustrasi Pemerintah Hadapi Judi Online
5
Obat bagi Jiwa yang Kesepian
6
Harlah Ke-81 Gus Mus, Ketua PBNU: Sosok Guru Bangsa yang Meneladankan
Terkini
Lihat Semua