Warta MISI PERDAMAIAN PBNU (5)

Syeikh Hamad Zein: NU Berikan Inspirasi Terciptanya Persatuan

NU Online  ·  Selasa, 19 Januari 2010 | 19:26 WIB

Beirut, NU Online
Kunjungan utusan PBNU sungguh sangat membesarkan hati masyarakat Muslim di Lebanon. Mereka merasa bahwa bangsa Indonesia dengan umat Islam terbesarnya akan mampu berbuat sesuatu untuk umat Islam sedunia. Khususnya bagi bangsa Palestina dan Lebanon yang sedang melawan penjajahan Israel. Demikian dinyatakan Tokoh Sunni Lebanon Syeikh Hammad Zein.

“Saya melihat sendiri besarnya umat Islam saat berkunjung ke negeri yang besar itu. Dari situ harapan kami tidak sia-sia, apalagi setelah datangnya rombongan perdamaian ini, harapan kami semakin besar,” kata Syeikh Ahmad Zain saat menyambut tim perdamaian PBNU di kawasaan Shoida Lebanon Selatan, Sabtu (16/1) tengah hari.<>

Tokoh Sunni ini menegaskan bahwa pertikaian antar mazbah yang terjadi di Lebanon dan Palestina merupakan penghalang utama bagi kemerdekaan dan keamanan di sana. Karena itu ia berharap NU terus mendorong merekatkan persatuan antar umat Islam. Kesepakatan di Jakarta tentang pendekatan hubungan antara mazhab itu perlu terus ditegakkan dan disebarluaskan sehingga efeknya nyata bagi penyatuan kekuatan Islam. Karena jika umat Islam Indonesia yang mendorong dan menggerakkannya, maka umat Islam diseluruh dunia pun akan mengikutinya.

“Karena kami percaya pada ketulusan misi yang dibawa oleh umat Islam Indonesia,” katanya.

Merespon harapan yang begitu besar dari tokoh Sunni terkemuka Lebanon itu, KH Hasyim Muzadi selaku Ketua Umum PBNU menjelaskan bahwa memang hal yang sangat disenangi musuh adalah perpecahan dan yang sangat dibenci adalah persatuan.

“Karena itu dengan berbagai cara, kita ini dipecahbelah, baik dengan kekerasan maupun bujukan uang. Sejauh umat Islam masih tergoda dengan uang dan kekuasaaan untuk kelompok sendiri maka perjuangan sulit dicapai,” tandasnya.

Dijelaskannya, NU sebagai Islam Ahlusunnah wal Jamaah dengan posisi moderasinya akan mampu menjadi penengah bagi keseluruhan dan ketegangan yang terjadi di dunia Islam. Hal ini dikarenakan Ahlusunnah wal Jamaah membawa misi rahmatan lil alamin, sebagaimana ditegaskan dalam setiap konferensi International Conference of Islamic Scholars (ICIS) yang dilakukan sejak 2004 yang lalu hingga ICIS  ke tiga tahun lalu.

Lebih lanjut Hasyim menilai, gerakan ekstremisme tidak bisa dilawan hanya dalam negeri, sebab ia berskala transnasional. Karenanya, perjuangan NU untuk memperkenalkan ajaran Islam aswaja yang moderat ini ke kancah internasional sebagai upaya untuk meredam ekstremisme, harus dilanjutkan. Sehingga gerakan-gerakan yang dilakukan di luar negeri berimbas pada keamanan dalam negeri.

Hasyim juga berharap kalangan Sunni Lebanon bersatu dalam menyebarkan ajaran Islam moderat ini, sebagai basis penciptaan kehidupan damai saling menghargai, sehingga kerjasama bisa dilakukan. (mdz)