Warta

Suramadu Dibuka, Aspek Religius Madura Jangan Ditinggalkan

NU Online  ·  Rabu, 10 Juni 2009 | 08:33 WIB

Bangkalan, NU Online
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bangga dengan diresmikan jembatan Suramadu yang terpanjang di Asia Tenggara. "Dengan dibangunnya Suramadu kesejahteraan di Madura meningkat," kata SBY saat meresmikan Jembatan Suramadu di Desa Sekar Bungo, Kecamatan Labang, Bangkalan, Rabu (10/6/2009).

Namun SBY juga mengingatkan agar aspek resligius dan Islami dan adat jangan sampai berubah. SBY juga meminta agar operator jembatan tol Suramadu dapat melayani secara cepat, murah dan aman.<>

"Gubernur kami ingatkan agar memanfaatkan kelancaran transportasi Suramadu untuk percepatan wilayah," katanya. Selain itu jembatan ini bisa dimanfaatkan untuk pariwisata.

Sementara untuk penyeberangan, Gubernur Jatim diminta untuk mencari jalan keluar dan solusi bagi pengusaha feri dan angkutan penyeberangan yang menurun pendapatannya akibat Suramadu dioperasikan.

Senada, Gubernur Jatim, Soekarwo menjamin, meski telah ada Jembatan Nasional Suramadu (Surabaya-Madura), budaya masyarakat Madura tidak akan tergeser ataupun berubah.

"Budaya Madura tetap, Assalamualaikum pak Kiai, nggak akan berubah jadi halo pak kiai," kata Soekarwo

Tepat pukul 11.00, didampingi Menteri PU Djoko Kirmanto, Bupati Fuad Amin, Menteri keuangan Sri Mulyani, Walikota Bambang DH dan Menko Info meresmikan Jembatan Suramadu. (beritajatim.com/mad)