Slamet: Jangan Hanya Berpikir Materialistik
NU Online · Kamis, 15 April 2010 | 00:51 WIB
Wakil Ketua PBNU Slamet Efendi Yusuf ini meminta agar konsep pembangunan di Jakarta tetap memperhatikan aspek spiritualitas. Jangan hanya berfikir kepentingan pembangunan yang materialistik dan mengorbankan warga.
Pernyataan ini diungkapkan Slamet terkait dengan adanya kerusuhan dan aksi anarkis yang melibatkan ribuan santri dan warga masyarakat umum berhadapan dengan aparat tramtib dan kepolisiandi Makam kramat Tanjung Priok, Rabu (14/4).<>
Menurut Slamet Kerusuhan ini terjadi akibat kemarahan masyarakat yang tidak menerima kesewenang-wenangan aparat. Mestinya tragedi brutal tersebut tidak perlu terjadi jika aparat pemerintah dapat menahan diri dan membuka diri untuk negosiasi.
"Jangan sampai kecenderungan materialistik itu diteruskan, dengan menghancurkan situs bersejarah yang punya nilai spiritual. Ini sangat memprihatinkan. Ini keterlaluan," sesal mantan Ketua Umum GP Ansor ini.
Menurut Slamet, penyelesaian sengketa tempat-tempat suci tidak bisa disamakan dengan pengusuran rumah atau tanah-tanah lainnya. Tempat suci dan bersejarah memiliki ikatan emosional yang kuat dengan warga setempat.
"Soal tempat bersejarah dan tempat suci, itu kompleks, karena ada soal keyakinan. Mudah-mudahan ada tindakan yang lebih bijak dengan melibatkan tokoh-tokoh Islam di tingkat lokal dan nasional yang punya wibawa untuk bicara masalah ini," paparnya. (min)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
4
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
5
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
6
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
Terkini
Lihat Semua