Warta Warga NU Makassar Diminta Jaga Kerukunan

Sikapi Kelompok Islam Garis Keras

Jum, 11 Mei 2007 | 12:58 WIB

Makassar, NU Online
Warga Nahdliyin (sebutan untuk warga Nahdlatul Ulama/NU) di Makassar diminta tetap menjaga kerukunan antarumat beragama dan antarumat Islam dalam menyikapi munculnya kelompok Islam garis keras yang marak belakangan ini. Demikian disampaikan Rais Syuriah Pengurus Cabang NU Makassar, Sulawesi Selatan, KH Baharuddin

Ia menyampaikan hal itu dalam kunjungan “Safari Penguatan Majelis Wakil Cabang (MWC) dan Pengurus Ranting NU se-Kota Makassar”, di Kantor MWC NU Kecamatan Tallo, Kamis (10/5) kemarin, seperti dilaporkan Kontributor NU Online di Makassar, Syaiful Akbarius Zainuddin.

<>

Kiai Baharuddin mengungkapkan, meski kelompok Islam radikal tersebut telah mulai melakukan pengkaderan lewat masjid-masjid dan mushola yang didirikan Nahdliyin, tetap harus disikapi secara bijak dan tetap mengedepankan prinsip perdamaian.

“Oleh karena itu, kita sebagai warga NU Makassar, wajib aktif melakukan pencerahan-pencerahan kepada warga NU, agar ajaran Islam yang dibawa oleh kelompok Islam garis keras itu itu dapat dicegah sebelum masuk lebih dalam,” ujar Kiai Baharuddin dalam acara yang merupakan rangkaian kunjungan ke 14 kecamatan se-Kota Makassar itu.

Selain itu, ia menambahkan, penguatan lembaga-lembaga harus lebih ditingkatkan agar jalinan silaturrahim dapat terus terwujud antarwarga NU. Sebab, hilangnya jalinan silaturrahim akan sangat berpengaruh terhadap pengembangan lembaga secara struktural dan pengkaderan akan terganggu.

Senada dengan Kiai Baharuddin, Ketua Komisi E DPRD Kota Makassar Nasran Mone yang juga hadir pada acara tersebut meminta kepada warga nahdliyin agar menjaga dan lebih meningkatkan tradisi-tradisi keagamaan khas NU, seperti peringatan Maulid Nabi Tradisi dan pembacaan barazanji.

Gunanya, lanjut, mantan aktifis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia itu, selain mencegah makin meluasnya gerakan kelompok Islam garis keras, juga untuk menyosialisasikan NU di tengah-tengah kehidupan masyarakat.

“Selama menjadi anggota DPRD, saya aktif melakukan kerja-kerja demi pengembangan NU Makassar. Bahkan, setiap tahunnya selalu menyelenggarakan Maulid Tradisi dan Barazanji. “Insya Allah, tahun 2008 nanti, akan diselenggarakan Maulid Tradisi yang gaungnya lebih besar lagi,” terang Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Golkar Kota Makassar itu.

Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Makassar Abdul Kadir Ahmad mengimbau kepada para pengurus NU di semua tingkatan untuk mencari langkah dan terobosan baru dalam memecahkan masalah umat serta memajukan NU.

Kegiatan safari yang sebelumnya telah digelar di Kecamatan Bontoala itu merupakan salah satu program kerja PCNU Makassar. Kegiatan serupa berikutnya akan diselenggarakan MWC NU Kecamatan Manggala. (rif)