Warta

Sikap Nahdliyyin Soal Pemimpin Perempuan Mulai Berubah

NU Online  ·  Kamis, 24 Juli 2008 | 03:49 WIB

Surabaya, NU Online
Munculnya Khofifah sebagai pemenang kedua dalam pemilihan gubernur Jawa Timur yang berlangsung kemarin menunjukkan pandangan nahdliyyin soal kepemimpinan perempuan mulai berubah.

Sekjen PBNU Endang Turmudi menyatakan fihak yang mempersoalkan kepemimpinan perempuan saat ini semakin kecil dan tidak signifikan.<>

“Kalau ada fihak yang memunculkan isu kepemimpinan perempuan pada putaran kedua atau pemilu 2009, tak akan banyak yang menanggapi,” kata Peneliti Senior di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini, Rabu (23/7).

Pendapat senada diungkapkan oleh pengamat politik Facry Ali yang menunjukkan adanya evolusi budaya di Jawa Timur. “Nahdliyyin umumnya tidak melihat kepemimpinan perempuan sebagai sesuatu yang ideal,” katanya.

Hal ini menurutnya menunjukkan semakin cerdas dan tingginya kesadaran warga NU yang mulai melihat agama dan politik sebagai sesuatu yang berbeda.

Mengenai PKB yang kembali gagal, bahkan hanya menduduki urutan perolehan suara kelima atau terakhir, Fachry berpendapat ini merupakan sebuah bentuk hukuman akibat konflik yang terus melanda dan kegagalan dalam melakukan religiusitas politik.

Dari catatan NU Online dalam pemilu 2004 lalu, PKB merupakan pemenang pemilu di Jatim dengan perolehan suara sebesar 31 persen. Namun, Pasangan Achmady-Suhartono hanya mendapatkan suara sekitar tujuh persen.

M Qodari, direktur Indo Barometer berpendapat gagalnya calon PKB merupakan tanda pudarnya pamor PKB dan Gus Dur di Jawa Timur. (mkf)