Jakarta NU-Online, Selama ini PMII dikenal sebagai kelompok progresif, tidak hanya dalam bidang pemikiran, tetapi juga dalam gerakan sosial, sejak masa orde baru PMII selalu leading dalam bidang tersebut, sehingga banyak kalangan luar yang menengok koprah organisasi ekstra itu, sehingga banayak harapan kalangan luar ditumpahkan pada PMII. Menyadari ekspektasi yang begitu besar dari kalangan luar itu, bukan membuat kalangan PMII dan para seniornya gembira, melainkan justru kekhawatiran, sebab dalam kenyataannya PMII belum sematang itu infrastrukturnya. Pengkaderan yang dikembanagkan belum teramat solid emikian juga sarana pengkaderan belum dimiliki secara penuh. Dengan alas an itu PMII Cabang Yogyakarta mengadakan malam dana pada 19 Maret 2003 bertempat di Hotel Bintang Jakarta.
Acara yang dihadiri ratusan alumni PMII yogyakarta yang berada di Jakarta itu dimaksudkan untuk menghimpun dana guna membangun Student Centre, yang akan digunakan PMII Cabang Yogyakarta untuk melakukan berbagai aktivitas sosial, termasuk yang terpenting adalah pengkaderan. "Ironis organisasi yang berumur 40-an tahun itu hingga kini masih gelandangan belum punya rumah sendiri", kata Imam Aziz Ketua Tim Pengarah Pembangunan gedung Student Centre itu. " Malam dana ini sengaja diawali dari Jakarta mengingat paling banyak alumni PMII ada di Ibukota ini, lagi pula umumnya mereka lebih mapan secara ekonomi, demikian tambah Imam Aziz".
<>Walaupun acara itu terlaksana secara santai penuh kekeluargaan itu, mampu mencairkan ketegangan yang terjadi selama ini, sebab para alumni PMII itu berada dalam wadah politik yang bermacam-macam, tetapi pada malam itu bisa dicairkan, sehingga muncul lagi rasa keakraban dan saling percaaya. Apalagi sebelumnya diawali dengan menyanyikan Mars PMII yang sudah pada lupa itu dan kemudian dilanjutkan dengan petuah dari Dr. Malik Madani, senior PMII Yiogya. Rasa saling percaya itu nampaknya yang menyebabkan malam pengumpulan dana yang dipandu oleh pengusaha muda NU Drs Arvin Hakim Thoha itu menuai sukses besar, yakni dapat mengumpulkan uang tunai sebesar setengah miliar, tepatnya 575 juta rupiah, belum lagi sumbangan yang berupa material bangunan.
Menurut koordinator panitia penyelenggara Dra. Arifah Al-Zastrow acara itu sebenarnya masih bisa dmaksimalkan, sebab perolehan dana yang diluar dugaan itu, hanya melibatkan beberapa alumni PMII, masih banyak alumni yang belum terkontak, karena persiapan panitia mendadak, juga pada mulanya ada keraguan bahwa acara semacam itu tidak akan mendapat sambutan meriah, tidak tahunya banayak alumni yang merasa diabaikan tidak diundang. Wapres Hamzah Haz sendiri sebagai alumni PMII Yogya juga luput dari perhatian panitia, juga banyak pejabat pemerintah serta professional yang tidak terundang, sehingga panitia banyak mendapat telepon protes.
Acara seperti itu menurut Imam Aziz akan diselenggarakan di beberapa kota di mana banyak alumni PMII Yogya seperti Bandung, Sumatera bagian Selatan, Surabaya dan lain sebagainya, termasuk Yogyakarta sendiri, sehingga dana sebesar 1,5 miliar yang diharapkan bisa tercapai. Menurut perhitungan panitia dengan dana itu gedung Student Center akan bisa terbangun dalam jangka dua tahun, sehingga aktivitas PMII bisa lebih diintensifkan, terutama dalam upaaya mengembangkan pemikiran dan kepeloporan dalam membangun masyarakat yang plural.
Acara itu ternyata juga banyak menggugah kesadaran PMII cabang lain. Pada umumnya mereka belum punya sekretariat sendiri, kebanyakan masih numpang di kantor NU, karena itu cara yang dikembangkan PMII Yogya akan mereka pakai untuk menggalang dana pembangunan, agar PMII mantap dalam melakukan aktivitas dan pengkaderan. Bahkan ketua PB PMII Nusron Wahid yang turut menyumbangkan dan pada malam itu, menilai terobosan PMII Yogya itu sangat cerdas dan orisinal, sehingga layak diteladani oleh PMII yang lain.(M-2)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua