Sepulang dari Inggris, Direncanakan Workshop Untuk Berbagi Pengalaman
NU Online · Selasa, 8 Maret 2005 | 02:45 WIB
Jakarta, NU Online
Setelah kembali dari Inggris sebulan yang lalu, para peserta Educatin Manajemen Training Program yang diselenggarakan PBNU dengan British Council dari berbagai pesantren berkumpul kembali di kantor British Council Gedung BEJ, Senin (8/03). Kali ini membahas evaluasi dan rencana untuk mengadakan workshop tentang pengalaman ke masing-masing pesantren di daerah sekitarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Romlah, dari Ponpes Assidiqiyah Jakarta menceritakan bahwa ia sudah melakukan sosialisasi pengalaman yang diperolehnya selama di Inggris kepada para kolega kepala sekolah di Jakarta tentang sistem pendidikan yang ada di Inggris. Demikian juga Hanifah, dari Ponpes Dahlan Syafii sudah melakukan sosialisasi ke pesantren di lingkungan kota Mojokerta.
<>Beberapa peserta lainnya juga sudah membuat rencana di masing-masing pesantren seperti di Ponpes Cipasung Tasikmalaya atau di Ponpes Anwarul Hidayah Banten. Bahkan Khoirul Fuad dari Ponpes Krapyak berencana akan mensosialisasikan tentang budaya multikulturalisme di radio milik pesantren.
Selain dalam bentuk workshop dimasing-masing pesantren yang mengikuti kunjungan tersebut, juga diusulkan pembuatan buku untuk menuliskan pengalaman selama sebulan di Leeds University dan kunjungan ke berbagai tempat, termasuk ke London. Buku tersebut dapat disebarkan ke banyak pesantren sehingga pengalaman dari 20 orang yang mengikuti program tersebut akan semakin tersebar luas.
Pertemuan debriefing atau evaluasi pasca kunjungan dari Inggris yang juga turut dihadiri Ketua PBNU HM Rozy Munir dan Mark Stephens dari British Council membahas masukan-masukan dari para peserta, baik aspek positif maupun negatif untuk perbaikan bagi rombongan periode berikutnya.
Direncanakan rombongan berikutnya akan berangkat pada bulan November 2005 dan tetap akan berada di Leeds University. Saat ini sudah ada beberapa pesantren yang menyatakan minatnya untuk mengirimkan salah satu pengurusnya mengikuti program tersebut.(mkf)
.
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua