Umat Muslim di negara bagian Hawaii, Amerika Serikat (AS), bisa menikmati dan merayakan ''Hari Islam'' atau Islam Day . Rabu (6/5), mayoritas anggota Senat negara bagian Hawaii menetapkan tanggal 24 September 2009 sebagai ''Hari Islam''. Dari 25 anggota Senat yang hadir, hanya tiga anggota dari Partai Republik yang menolak penetapan Hari Islam itu.
''Kita adalah negara bagian yang toleran. Kami memahami bahwa setiap orang memiliki keyakinan yang berbeda,'' tutur Senator dari Partai Demokrat, Will Espero. RUU yang disetujui itu mengakui bahwa Islam telah memberi kontribusi dalam ilmu pengetahuan, kebudayaan, serta seni.<>
Espero mengakui, tak semua anggota Senat setuju dengan keputusan itu. Namun, menurut dia, sikap yang menggembar-gemborkan keburukan Islam, justru merupakan tindakan penghinaan terhadap keyakinan mayoritas. Pihaknya meminta semua pihak menjadi warga negara yang menaati hukum.
Beberapa anggota Senat dari Partai Republik tampaknya masih dihinggapi Islamofobia. Mereka mengait-ngaitkan Islam dengan peristiwa 11 September 2001 dan menuding Islam sebagai teroris. Senator Fred Hemmings dari Partai Republik menuding kelompok ekstremis Islam telah membunuh banyak orang yang tak berdosa lewat serangan teroris. Ia tak menyadari bahwa AS lewat agresinya ke Irak dan Afghanistan telah membunuh puluhan ribu umat Muslim tak berdosa. (ap/rep/mad)
Terpopuler
1
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
2
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
3
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
4
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
5
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
6
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
Terkini
Lihat Semua